[img]https://i.servimg.com/u/f24/13/54/53/14/2010_110.jpg[/img]
[justify][b]duniawanita.org :[/b] InfeksiI vagina merupakan salah satu penyakit yang umum diderita oleh kaum perempuan di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya adalah infeksi jamur, yang merupakan salah faktor terpenting kedua penyebab infeksi vagina.
Sejumlah gejala yang menyertainya termasuk keluarnya cairan putih seperti susu atau kekuningan dari vagina, rasa gatal, sensasi terbakar ketika buang air kecil, sampai rasa sakit selama berhubungan seksual.
Banyak hal bisa menjadi penyebab infeksi jamur pada vagina. Misalnya, penggunaan sabun pemicu alergi atau proses douching (menyemprot vagina dengan air) untuk membersihkan area kewanitaan. Nah, berikut ini adalah sejumlah faktor lain yang dapat menjadi penyebab infeksi vagina:
[b]Celana dalam ketat[/b]
Penggunaan celana dalam yang terlampau ketat atau terbuat dari bahan sintetis, bisa memicu infeksi di sekitar vagina atau vulva.
[b]Pil kontrasepsi[/b]
Pil kontrasepsi bisa menyebabkan perubahan hormonal di dalam tubuh. Lebih jauh, penggunaan pil kontrasepsi bisa berakibat pada timbulnya infeksi vagina.
[b]Hubungan intim[/b]
Kurang menjaga kebersihkan area intim setelah berhubungan seksual bisa menyebabkan infeksi.
[b]Diabetes[/b]
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita infeksi vagina.
[b]Antibiotik dan steroid[/b]
Penggunaan antibiotik dan steroid bisa membunuh bakteri-bakteri baik yang terdapat pada vagina. Padahal, bakteri-bakteri baik tersebut berfungsi menjaga tingkat keasaman vagina, sehingga mencegah pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya.
[b]Pentransferan infeksi[/b]
Infeksi bisa ditransfer dari tubuh lelaki ke tubuh perempuan melalui hubungan seksual, begitu pula sebaliknya.
[b]Kekebalan tubuh rendah[/b]
Orang yang menjalani perawatan kanker atau AIDS mengonsumsi banyak antibiotik dan steroid, sehingga memperlemah sistem kekebalan tubuh. Lemahnya sistem kekebalan tubuh membuat orang lebih rentan terhadap infeksi.
[b]Perawatan hormonal dan kesuburan[/b]
Perempuan yang menjalani terapi hormonal dan perawatan kesuburan lebih berisiko terinfeksi jamur.
[/justify]
[justify][b]duniawanita.org :[/b] InfeksiI vagina merupakan salah satu penyakit yang umum diderita oleh kaum perempuan di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya adalah infeksi jamur, yang merupakan salah faktor terpenting kedua penyebab infeksi vagina.
Sejumlah gejala yang menyertainya termasuk keluarnya cairan putih seperti susu atau kekuningan dari vagina, rasa gatal, sensasi terbakar ketika buang air kecil, sampai rasa sakit selama berhubungan seksual.
Banyak hal bisa menjadi penyebab infeksi jamur pada vagina. Misalnya, penggunaan sabun pemicu alergi atau proses douching (menyemprot vagina dengan air) untuk membersihkan area kewanitaan. Nah, berikut ini adalah sejumlah faktor lain yang dapat menjadi penyebab infeksi vagina:
[b]Celana dalam ketat[/b]
Penggunaan celana dalam yang terlampau ketat atau terbuat dari bahan sintetis, bisa memicu infeksi di sekitar vagina atau vulva.
[b]Pil kontrasepsi[/b]
Pil kontrasepsi bisa menyebabkan perubahan hormonal di dalam tubuh. Lebih jauh, penggunaan pil kontrasepsi bisa berakibat pada timbulnya infeksi vagina.
[b]Hubungan intim[/b]
Kurang menjaga kebersihkan area intim setelah berhubungan seksual bisa menyebabkan infeksi.
[b]Diabetes[/b]
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita infeksi vagina.
[b]Antibiotik dan steroid[/b]
Penggunaan antibiotik dan steroid bisa membunuh bakteri-bakteri baik yang terdapat pada vagina. Padahal, bakteri-bakteri baik tersebut berfungsi menjaga tingkat keasaman vagina, sehingga mencegah pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya.
[b]Pentransferan infeksi[/b]
Infeksi bisa ditransfer dari tubuh lelaki ke tubuh perempuan melalui hubungan seksual, begitu pula sebaliknya.
[b]Kekebalan tubuh rendah[/b]
Orang yang menjalani perawatan kanker atau AIDS mengonsumsi banyak antibiotik dan steroid, sehingga memperlemah sistem kekebalan tubuh. Lemahnya sistem kekebalan tubuh membuat orang lebih rentan terhadap infeksi.
[b]Perawatan hormonal dan kesuburan[/b]
Perempuan yang menjalani terapi hormonal dan perawatan kesuburan lebih berisiko terinfeksi jamur.
[/justify]
