[justify][center][img]https://i.servimg.com/u/f24/13/54/53/14/11450110.jpg[/img]
[/center]
[b]duniawanita.org[/b] : Ikuti aturan main [i]waxing[/i] jika ingin hasilnya maksimal. Misalnya, memilih tempat khusus untuk [i]waxing[/i] dan terapis yang terlatih, serta memahami metode pencabutan rambut di area-V yang aman dan minim rasa sakit.
[i]Strip[/i],[i] spa[/i][i] waxing[/i] untuk menghilangkan bulu atau rambut halus pada bagian badan termasuk organ kewanitaan, menerapkan prosedur lengkap sebelum dan sesudah [i]waxing [/i]bagi pelanggannya. Kepada [i]Kompas Female[/i], Elly Gozal, [i]franchisee[/i] Strip (spa asal Singapura) menjelaskan aturan main sebelum dan sesudah [i]waxing.[/i]
[b]Hindari [i]waxing[/i] saat trimester pertama kehamilan[/b]
Saat Anda memutuskan [i]waxing[/i], sebaiknya Anda tidak sedang hamil[i]. [/i]Sebab kondisi hamil muda, khususnya trimester pertama, masih rawan. Dikhawatirkan ketegangan saat akan [i]waxing [/i]untuk pertama kalinya menimbulkan kontraksi.
[b]Beri jarak satu minggu setelah usai haid[/b]
[i]Waxing[/i] juga sebaiknya dilakukan satu minggu setelah haid. Satu atau dua hari setelah haid memengaruhi kondisi kulit yang masih sangat sensitif di area V. Melakukan [i]waxing[/i] dengan jarak terlalu dekat dari hari terakhir haid tak berisiko, hanya saja rasa sakit saat rambut dicabut hilang lebih lama dibandingkan kondisi normal. Memang, usai [i]waxing[/i] selama 15-20 menit rasa sakit sudah hilang total dan tak meninggalkan sensasi lain kecuali rasa sejuk.
"Meski sangat normal, namun[i] waxing[/i] akan terasa lebih sakit jika baru saja selesai haid, terutama pada bagian bibir vagina dengan tekstur kulit yang lebih tipis. Jadi sebaiknya [i]waxing [/i]seminggu setelah haid," kata Ade, terapis Strip di Plaza Indonesia, Jakarta.
[b]Tidak sedang mengonsumsi obat[/b]
Jika saat ini Anda sedang mengonsumsi obat, Elly menyarankan untuk menghentikan pemakaian obat selama satu bulan. Setelahnya Anda aman melakukan [i]waxing[/i] di area-V. Hal ini juga berlaku jika Anda ingin mencabut rambut di bagian tubuh lain seperti ketiak, kaki, tangan, dada atau lainnya. Obat luar juga sebaiknya dihindari sebelum[i] waxing, [/i]seperti produk pengelupasan kulit. [/justify]
[b]Jangan langsung olahraga selepas waxing[/b]
Usai [i]waxing[/i], salah satu aturan dasarnya adalah tidak menggunakan pakaian ketat atau melakukan aktivitas yang membuat tubuh berkeringat selama 24 jam setelah [i]waxing.[/i] Melakukan olahraga, berenang, atau pergi ke [i]gym[/i] setelah [i]waxing[/i] tak disarankan. Setelah di-[i]wax[/i], kondisi kulit masih sensitif, dan pori-pori terbuka. Keringat berlebihan dikhawatirkan akan menyebabkan iritasi.
[b]Tunda hubungan sekssesudah waxing[/b]
Meski Anda merasa seksi dan lebih percaya diri di depan suami dengan penampilan segar di area V, sebaiknya tunda bersenggama hingga 24 jam usai [i]waxing[/i]. Aturan ini sebaiknya dijalankan untuk menghindari risiko iritasi karena keringat berlebihan atau akibat gesekan.
Salah satu perawatan [i]waxing[/i] adalah tidak menggosok atau meraba daerah perawatan setelah [i]waxing[/i]. Tujuannya agar bakteri tidak menyebar di area V yang masih dalam kondisi sensitif dengan pori terbuka setelah rambut dicabut.
[b]Perawatan wajib sesudah waxing[/b]
Usai [i]waxing[/i], lakukan perawatan wajibnya[i], [/i]yakni:
[justify]
[list]
[*]Tidak boleh mandi dengan air panas, terutama berendam di [i]bathtub [/i]dengan air panas.
[*]Hindari panas atau perawatan ultraviolet seperti berjemur, mandi uap, dan jacuzzi air panas.
[*]Hindari penggunaan pakaian ketat.
[*]Hindari produk parfum, deodoran, antikeringat, penggelapan kulit, dan produk [i]make-up. [/i]Untuk area V hindari sabun pembersih khusus wanita atau antiseptik.
[*]Oleskan krim khusus area V pada malam hari, sehari sesudah perawatan selama dua minggu untuk mencegah atau merawat rambut yang tumbuh ke dalam.
[*]Agar hasilnya maksimal, lakukan [i]scrub[/i] dengan produk khusus area V setiap empat hingga tujuh hari, mulai tiga hari setelah [i]waxing.[/i]
[/list][/justify]
[/center]
[b]duniawanita.org[/b] : Ikuti aturan main [i]waxing[/i] jika ingin hasilnya maksimal. Misalnya, memilih tempat khusus untuk [i]waxing[/i] dan terapis yang terlatih, serta memahami metode pencabutan rambut di area-V yang aman dan minim rasa sakit.
[i]Strip[/i],[i] spa[/i][i] waxing[/i] untuk menghilangkan bulu atau rambut halus pada bagian badan termasuk organ kewanitaan, menerapkan prosedur lengkap sebelum dan sesudah [i]waxing [/i]bagi pelanggannya. Kepada [i]Kompas Female[/i], Elly Gozal, [i]franchisee[/i] Strip (spa asal Singapura) menjelaskan aturan main sebelum dan sesudah [i]waxing.[/i]
[b]Hindari [i]waxing[/i] saat trimester pertama kehamilan[/b]
Saat Anda memutuskan [i]waxing[/i], sebaiknya Anda tidak sedang hamil[i]. [/i]Sebab kondisi hamil muda, khususnya trimester pertama, masih rawan. Dikhawatirkan ketegangan saat akan [i]waxing [/i]untuk pertama kalinya menimbulkan kontraksi.
[b]Beri jarak satu minggu setelah usai haid[/b]
[i]Waxing[/i] juga sebaiknya dilakukan satu minggu setelah haid. Satu atau dua hari setelah haid memengaruhi kondisi kulit yang masih sangat sensitif di area V. Melakukan [i]waxing[/i] dengan jarak terlalu dekat dari hari terakhir haid tak berisiko, hanya saja rasa sakit saat rambut dicabut hilang lebih lama dibandingkan kondisi normal. Memang, usai [i]waxing[/i] selama 15-20 menit rasa sakit sudah hilang total dan tak meninggalkan sensasi lain kecuali rasa sejuk.
"Meski sangat normal, namun[i] waxing[/i] akan terasa lebih sakit jika baru saja selesai haid, terutama pada bagian bibir vagina dengan tekstur kulit yang lebih tipis. Jadi sebaiknya [i]waxing [/i]seminggu setelah haid," kata Ade, terapis Strip di Plaza Indonesia, Jakarta.
[b]Tidak sedang mengonsumsi obat[/b]
Jika saat ini Anda sedang mengonsumsi obat, Elly menyarankan untuk menghentikan pemakaian obat selama satu bulan. Setelahnya Anda aman melakukan [i]waxing[/i] di area-V. Hal ini juga berlaku jika Anda ingin mencabut rambut di bagian tubuh lain seperti ketiak, kaki, tangan, dada atau lainnya. Obat luar juga sebaiknya dihindari sebelum[i] waxing, [/i]seperti produk pengelupasan kulit. [/justify]
[b]Jangan langsung olahraga selepas waxing[/b]
Usai [i]waxing[/i], salah satu aturan dasarnya adalah tidak menggunakan pakaian ketat atau melakukan aktivitas yang membuat tubuh berkeringat selama 24 jam setelah [i]waxing.[/i] Melakukan olahraga, berenang, atau pergi ke [i]gym[/i] setelah [i]waxing[/i] tak disarankan. Setelah di-[i]wax[/i], kondisi kulit masih sensitif, dan pori-pori terbuka. Keringat berlebihan dikhawatirkan akan menyebabkan iritasi.
[b]Tunda hubungan sekssesudah waxing[/b]
Meski Anda merasa seksi dan lebih percaya diri di depan suami dengan penampilan segar di area V, sebaiknya tunda bersenggama hingga 24 jam usai [i]waxing[/i]. Aturan ini sebaiknya dijalankan untuk menghindari risiko iritasi karena keringat berlebihan atau akibat gesekan.
Salah satu perawatan [i]waxing[/i] adalah tidak menggosok atau meraba daerah perawatan setelah [i]waxing[/i]. Tujuannya agar bakteri tidak menyebar di area V yang masih dalam kondisi sensitif dengan pori terbuka setelah rambut dicabut.
[b]Perawatan wajib sesudah waxing[/b]
Usai [i]waxing[/i], lakukan perawatan wajibnya[i], [/i]yakni:
[justify]
[list]
[*]Tidak boleh mandi dengan air panas, terutama berendam di [i]bathtub [/i]dengan air panas.
[*]Hindari panas atau perawatan ultraviolet seperti berjemur, mandi uap, dan jacuzzi air panas.
[*]Hindari penggunaan pakaian ketat.
[*]Hindari produk parfum, deodoran, antikeringat, penggelapan kulit, dan produk [i]make-up. [/i]Untuk area V hindari sabun pembersih khusus wanita atau antiseptik.
[*]Oleskan krim khusus area V pada malam hari, sehari sesudah perawatan selama dua minggu untuk mencegah atau merawat rambut yang tumbuh ke dalam.
[*]Agar hasilnya maksimal, lakukan [i]scrub[/i] dengan produk khusus area V setiap empat hingga tujuh hari, mulai tiga hari setelah [i]waxing.[/i]
[/list][/justify]