[justify][center][img]https://i.servimg.com/u/f24/13/54/53/14/17291610.jpg[/img]
[/center]
[b]duniawanita.org[/b] : Apa yang muncul dalam pikiran Anda saat mendengar [i]waxing[/i]? Sakit, takut, nyeri, merah, iritasi, rapi, mulus, bersih, atau seksi? Salah satu atau bahkan semua persepsi tersebut pastinya muncul di kepala. Dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, Anda bisa mendapatkan pengalaman unik, berbeda dan menyegarkan dari [i]waxing[/i]. Terutama [i]brazilian waxing[/i] atau secara awam disebut [i]bikini wax. [/i]
Mengumpulkan informasi tentang proses, metode, bahan yang digunakan untuk [i]waxing[/i], akan membantu Anda mengenali perawatan rambut ini. Itulah yang disarankan oleh Elly Gozal, pemilik salon perawatan seluruh wajah dan tubuh, Strip & Browhaus Indonesia, yang berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta. Ketegangan bisa mereda karena Anda fokus pada manfaat yang ingin didapatkan darinya. Alhasil, meski sakit saat rambut di organ kewanitaan dicabut, Anda menemukan pengalaman berbeda yang unik, menegangkan, sekaligus mendebarkan karena ingin tahu hasil akhirnya nanti.
Bagi Anda yang sudah menikah, [i]waxing[/i] menjadi salah satu cara menambah kehangatan hubungan seksual. Selain Anda merasa lebih percaya diri dan seksi, suami pun mendapati penampilan berbeda dari Anda. Jangan heran jika suami lebih bergairah, begitupun Anda dengan penampilan berbeda di area V.
"Ada pelanggan yang bilang, setelah mencoba berbagai cara untuk hamil, [i]pascawaxing[/i], ia pun hamil. Mungkin karena area seputar vagina yang bersih dan terjaga kesehatannya. Selain itu lebih bergairah karena merasa seksi," papar Elly kepada [i]Kompas Female[/i] saat ditemui di salonnya, yang merupakan[i] franchise[/i] asal Singapura.
Belum ada penelitian yang lebih valid untuk menunjukkan keterkaitan [i]waxing[/i] dengan kehamilan. Pengalaman berbeda bisa saja didapat dari mereka yang pernah[i] waxing. [/i]Ini sah saja, bukan? Namun satu hal yang sama, perempuan yang merawat rambut di area V dengan [i]waxing [/i]pasti merasa lebih seksi, sehingga membangkitkan gairah seksual karena kepercayaan dirinya. Bagi suami-istri, pengalaman ini tentu layak dicoba.[/justify]
[i]Waxing[/i] merupakan perawatan area sensitif di kelamin perempuan dengan mencabut rambut secara total atau meninggalkan sebagian rambut untuk dibentuk sesuai selera. Pencabutan dilakukan area sekitar alat kelamin dan selangkang, mulai dari daerah vulva, perineum (daerah antara vagina dan anus) hingga ke daerah anus. Secara anatomi, daerah ini merupakan daerah yang sensitif. Mulai dari lapisan kulit yang relatif tipis, banyak pembuluh darah dan jaringan syaraf, dan ditambah lagi adanya mikroorganisme yang memang secara normal berada di daerah tersebut.
Elly, saat ditanya mengenai dampak[i] waxing[/i], merespons banyak konsumen yang kurang memahami [i]waxing[/i]. Karenanya, pada tahap awal edukasi menjadi penting sebelum menjalani perawatan ini.
"Pada tahun pertama berdirinya Strip & Browhaus ini, edukasi menjadi fokus utamanya untuk memberikan pemahaman seputar[i] waxing[/i]. Kini membicarakan [i]waxing [/i]bukan lagi hal tabu," katanya, sambil menambahkan bahwa konsumen juga perlu mengetahui lebih lanjut mengenai metode pencabutan dan perawatan untuk menghindari risiko.
[b]Serahkan [i]waxing[/i] pada ahlinya[/b]
[i]Waxing[/i], kata Elly, tidak bisa dilakukan sembarangan. Terapis yang terlatih dan memiliki pemahaman menyeluruh seputar rambut di tubuh menjadi kuncinya. Termasuk pengetahuan secara praktek dan tertulis tentang arah rambut dan lainnya seputar[i] waxing[/i]. Sehingga saat [i]waxing[/i], terapis tak asal tarik rambut.
Selain itu, pemilihan bahan yang tepat berpengaruh untuk mengurangi rasa sakit dan berbagai risiko saat mencabut rambut.
"[i]Waxing[/i] tradisional menggunakan karamel atau gula. Dengan menggunakan bahan ini bulu halus tak terangkat. Karenanya selalu dilakukan inovasi mencari bahan [i]wax [/i]yang aman, mampu mengangkat akar rambut dengan mengurangi rasa sakit," tambahnya.
Bagaimanapun, area organ kewanitaan sangat sensitif. Penanganan yang tepat akan mencegah berbagai risiko yang kerapkali membuat perempuan takut dan enggan merapikan area V-nya.
"[i]Waxing [/i]enggak boleh sembarangan, harus melihat jenis kulit. Kulit yang terlalu kering tidak bisa di-[i]wax. [/i]Nanti bisa berdarah kalau dipaksa [i]waxing[/i]. Karenanya terapis kita biasanya melihat lebih dahulu kondisi kulit pelanggannya. Jika ternyata tak memungkinkan karena terlalu kering di-[i]wax[/i], misalnya, pelanggan harus melewati perawatan lebih dahulu. Sebulan kemudian bisa di-[i]wax [/i]setelah dirawat area V-nya," Elly menjelaskan.
Untuk kulit yang sangat sensitif, penanganannya juga berbeda, jelas Elly. Untuk menghindari risiko seperti kulit [i]beruntusan[/i] atau iritasi dan lainnya, [i]waxing[/i] tidak langsung dilakukan di area V.
"[i]Waxing [/i]dicoba sedikit pada kaki, untuk mengetahui apakah kulit sensitif itu cocok dengan bahan yang digunakan. Jika teryata efeknya kulit menjadi [i]beruntusan[/i], [i]waxing [/i]harus dihentikan dan tidak bisa dilakukan di area V," lanjutnya.
Strip & Browhaus yang menekankan higienitas, kecepatan, dan kualitas, beberapa kali melakukan inovasi bahan [i]wax [/i]untuk mengurangi rasa sakit tanpa menurunkan kualitas [i]waxing.[/i] Di antaranya bahan dari jambu, whitechocolate, dan mulai 2009 menggunakan berry chocolate[i]. [/i]
Kecepatan penanganan [i]waxing[/i] juga berpengaruh. Anda tentu tak ingin berlama-lama menahan sakit saat rambut dicabut. Elly menjelaskan, rata-rata [i]waxing [/i]membutuhkan waktu 20 menit tergantung kondisi rambut di area V. Untuk [i]brazilian wax[/i] dengan membentuk seperti bentuk [i]love[/i] atau lainnya, waktunya 30 menit. Sekali lagi, terapis juga akan melihat apakah kondisi rambut memungkinkan untuk dilakukan pembentukan. Tak asal membentuk dan mencabut rambut Anda.
Faktor higienis juga penting dipertimbangkan jika Anda ingin [i]waxing[/i]. Salah satunya penggunaan alat [i]waxing. [/i]Spatula kayu yang digunakan untuk mengoleskan [i]wax[/i] hanya digunakan sekali pakai. Hal ini untuk menghindari berpindahnya bakteri dari satu konsumen ke konsumen lain.
"Bagi pemula, disarankan mencoba[i] xx strip[/i] yang hanya merapikan daerah sekitar lipatan bikini, jadi area samping organ bersih. Tahapan selanjutnya [i]xxx strip[/i] yang menyisakan rambut untuk dibentuk seperti segitiga atau bujur sangkar. Atau [i]xxxx strip[/i] dengan menghabiskan semua rambut di area V," saran Elly.
Soal harga, kisarannya mulai Rp 90.000 - Rp 340.000 untuk[i] waxing [/i]yang bertahan sekitar satu bulan. Sedangkan jika ingin permanen, biayanya mulai Rp 750.000 - Rp 3,2 juta. Dengan demikian Anda tak perlu repot mengulangi [i]waxing[/i] setiap bulannya.
[/center]
[b]duniawanita.org[/b] : Apa yang muncul dalam pikiran Anda saat mendengar [i]waxing[/i]? Sakit, takut, nyeri, merah, iritasi, rapi, mulus, bersih, atau seksi? Salah satu atau bahkan semua persepsi tersebut pastinya muncul di kepala. Dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, Anda bisa mendapatkan pengalaman unik, berbeda dan menyegarkan dari [i]waxing[/i]. Terutama [i]brazilian waxing[/i] atau secara awam disebut [i]bikini wax. [/i]
Mengumpulkan informasi tentang proses, metode, bahan yang digunakan untuk [i]waxing[/i], akan membantu Anda mengenali perawatan rambut ini. Itulah yang disarankan oleh Elly Gozal, pemilik salon perawatan seluruh wajah dan tubuh, Strip & Browhaus Indonesia, yang berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta. Ketegangan bisa mereda karena Anda fokus pada manfaat yang ingin didapatkan darinya. Alhasil, meski sakit saat rambut di organ kewanitaan dicabut, Anda menemukan pengalaman berbeda yang unik, menegangkan, sekaligus mendebarkan karena ingin tahu hasil akhirnya nanti.
Bagi Anda yang sudah menikah, [i]waxing[/i] menjadi salah satu cara menambah kehangatan hubungan seksual. Selain Anda merasa lebih percaya diri dan seksi, suami pun mendapati penampilan berbeda dari Anda. Jangan heran jika suami lebih bergairah, begitupun Anda dengan penampilan berbeda di area V.
"Ada pelanggan yang bilang, setelah mencoba berbagai cara untuk hamil, [i]pascawaxing[/i], ia pun hamil. Mungkin karena area seputar vagina yang bersih dan terjaga kesehatannya. Selain itu lebih bergairah karena merasa seksi," papar Elly kepada [i]Kompas Female[/i] saat ditemui di salonnya, yang merupakan[i] franchise[/i] asal Singapura.
Belum ada penelitian yang lebih valid untuk menunjukkan keterkaitan [i]waxing[/i] dengan kehamilan. Pengalaman berbeda bisa saja didapat dari mereka yang pernah[i] waxing. [/i]Ini sah saja, bukan? Namun satu hal yang sama, perempuan yang merawat rambut di area V dengan [i]waxing [/i]pasti merasa lebih seksi, sehingga membangkitkan gairah seksual karena kepercayaan dirinya. Bagi suami-istri, pengalaman ini tentu layak dicoba.[/justify]
[i]Waxing[/i] merupakan perawatan area sensitif di kelamin perempuan dengan mencabut rambut secara total atau meninggalkan sebagian rambut untuk dibentuk sesuai selera. Pencabutan dilakukan area sekitar alat kelamin dan selangkang, mulai dari daerah vulva, perineum (daerah antara vagina dan anus) hingga ke daerah anus. Secara anatomi, daerah ini merupakan daerah yang sensitif. Mulai dari lapisan kulit yang relatif tipis, banyak pembuluh darah dan jaringan syaraf, dan ditambah lagi adanya mikroorganisme yang memang secara normal berada di daerah tersebut.
Elly, saat ditanya mengenai dampak[i] waxing[/i], merespons banyak konsumen yang kurang memahami [i]waxing[/i]. Karenanya, pada tahap awal edukasi menjadi penting sebelum menjalani perawatan ini.
"Pada tahun pertama berdirinya Strip & Browhaus ini, edukasi menjadi fokus utamanya untuk memberikan pemahaman seputar[i] waxing[/i]. Kini membicarakan [i]waxing [/i]bukan lagi hal tabu," katanya, sambil menambahkan bahwa konsumen juga perlu mengetahui lebih lanjut mengenai metode pencabutan dan perawatan untuk menghindari risiko.
[b]Serahkan [i]waxing[/i] pada ahlinya[/b]
[i]Waxing[/i], kata Elly, tidak bisa dilakukan sembarangan. Terapis yang terlatih dan memiliki pemahaman menyeluruh seputar rambut di tubuh menjadi kuncinya. Termasuk pengetahuan secara praktek dan tertulis tentang arah rambut dan lainnya seputar[i] waxing[/i]. Sehingga saat [i]waxing[/i], terapis tak asal tarik rambut.
Selain itu, pemilihan bahan yang tepat berpengaruh untuk mengurangi rasa sakit dan berbagai risiko saat mencabut rambut.
"[i]Waxing[/i] tradisional menggunakan karamel atau gula. Dengan menggunakan bahan ini bulu halus tak terangkat. Karenanya selalu dilakukan inovasi mencari bahan [i]wax [/i]yang aman, mampu mengangkat akar rambut dengan mengurangi rasa sakit," tambahnya.
Bagaimanapun, area organ kewanitaan sangat sensitif. Penanganan yang tepat akan mencegah berbagai risiko yang kerapkali membuat perempuan takut dan enggan merapikan area V-nya.
"[i]Waxing [/i]enggak boleh sembarangan, harus melihat jenis kulit. Kulit yang terlalu kering tidak bisa di-[i]wax. [/i]Nanti bisa berdarah kalau dipaksa [i]waxing[/i]. Karenanya terapis kita biasanya melihat lebih dahulu kondisi kulit pelanggannya. Jika ternyata tak memungkinkan karena terlalu kering di-[i]wax[/i], misalnya, pelanggan harus melewati perawatan lebih dahulu. Sebulan kemudian bisa di-[i]wax [/i]setelah dirawat area V-nya," Elly menjelaskan.
Untuk kulit yang sangat sensitif, penanganannya juga berbeda, jelas Elly. Untuk menghindari risiko seperti kulit [i]beruntusan[/i] atau iritasi dan lainnya, [i]waxing[/i] tidak langsung dilakukan di area V.
"[i]Waxing [/i]dicoba sedikit pada kaki, untuk mengetahui apakah kulit sensitif itu cocok dengan bahan yang digunakan. Jika teryata efeknya kulit menjadi [i]beruntusan[/i], [i]waxing [/i]harus dihentikan dan tidak bisa dilakukan di area V," lanjutnya.
Strip & Browhaus yang menekankan higienitas, kecepatan, dan kualitas, beberapa kali melakukan inovasi bahan [i]wax [/i]untuk mengurangi rasa sakit tanpa menurunkan kualitas [i]waxing.[/i] Di antaranya bahan dari jambu, whitechocolate, dan mulai 2009 menggunakan berry chocolate[i]. [/i]
Kecepatan penanganan [i]waxing[/i] juga berpengaruh. Anda tentu tak ingin berlama-lama menahan sakit saat rambut dicabut. Elly menjelaskan, rata-rata [i]waxing [/i]membutuhkan waktu 20 menit tergantung kondisi rambut di area V. Untuk [i]brazilian wax[/i] dengan membentuk seperti bentuk [i]love[/i] atau lainnya, waktunya 30 menit. Sekali lagi, terapis juga akan melihat apakah kondisi rambut memungkinkan untuk dilakukan pembentukan. Tak asal membentuk dan mencabut rambut Anda.
Faktor higienis juga penting dipertimbangkan jika Anda ingin [i]waxing[/i]. Salah satunya penggunaan alat [i]waxing. [/i]Spatula kayu yang digunakan untuk mengoleskan [i]wax[/i] hanya digunakan sekali pakai. Hal ini untuk menghindari berpindahnya bakteri dari satu konsumen ke konsumen lain.
"Bagi pemula, disarankan mencoba[i] xx strip[/i] yang hanya merapikan daerah sekitar lipatan bikini, jadi area samping organ bersih. Tahapan selanjutnya [i]xxx strip[/i] yang menyisakan rambut untuk dibentuk seperti segitiga atau bujur sangkar. Atau [i]xxxx strip[/i] dengan menghabiskan semua rambut di area V," saran Elly.
Soal harga, kisarannya mulai Rp 90.000 - Rp 340.000 untuk[i] waxing [/i]yang bertahan sekitar satu bulan. Sedangkan jika ingin permanen, biayanya mulai Rp 750.000 - Rp 3,2 juta. Dengan demikian Anda tak perlu repot mengulangi [i]waxing[/i] setiap bulannya.
