Dunia Wanita

Mulai Terhitung 17 Sept 2011 - 6 hari kedepan http://www.duniawanita.org akan bs di akses dengan alamat http://www.duniawanita.us
dan untuk selanjutan artikel akan update di website baru.
---------------------
Silahkan Kunjungi Website DWI
dengan tampilan dan artikel baru :
http://www.duniawanita.us

Join the forum, it's quick and easy

Dunia Wanita

Mulai Terhitung 17 Sept 2011 - 6 hari kedepan http://www.duniawanita.org akan bs di akses dengan alamat http://www.duniawanita.us
dan untuk selanjutan artikel akan update di website baru.
---------------------
Silahkan Kunjungi Website DWI
dengan tampilan dan artikel baru :
http://www.duniawanita.us

Dunia Wanita

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Indonesian Female'S Forum - Dunia Wanita Indonesia


2 posters

    Karier Wanita dan Wanita Karier

    dyan natalia
    dyan natalia
    Jr. Red Rose
    Jr. Red Rose


    Female Total Post : 101
    Karier Wanita dan Wanita Karier Left_bar_bleue300 / 999300 / 999Karier Wanita dan Wanita Karier Right_bar_bleue


    Location : jakarta
    Joint date : 2008-11-25

    Message
    Status: Members
    Mistake: 0

    Karier Wanita dan Wanita Karier Empty Karier Wanita dan Wanita Karier

    Post  dyan natalia 25/11/08, 07:05 pm

    [b]Karier Wanita dan Wanita Karier[/b]
    [quote]Wanita selalu identik dengan keindahan, kelembutan dan mungkin kelemahan. Sifat-sifat tersebut terlihat dari bentuk fisik, gerak dan suaranya. Maka, tak jarang identitas gen tersebut sering dijadikan amunisi utama distinguis laki-laki dan perempuan. Islam adalah agama yang telah lama berkenalan dengan wanita, memposisikan wanita sesuai fitrah diciptakannya, wanita pun turut memiliki kedudukan mulia sebagai khalifah layaknya kaum Adam. Peranan sentralnya sebagai pembentuk generasi shalih menjadi tumpuan utama bagi proses perjalanan kehidupan.
    Namun, seiring dengan perjalanan waktu. Disadari atau pun tidak, timbul dilema baru dalam diri seorang wanita dan ini menjadi kemelut berkepanjangan dalam masyarakat. Saat ini, mereka -kaum hawa- harus bekerja keras banting tulang mencari nafkah menggantikan tugas laki-laki. Laki-laki sendiri seolah kehilangan kesempatan pekerjaan sebab dominasi “wonder women” telah semakin menjamur mengisi pos-pos penting Institusi dan Departemen; yang berakibat pada kompetisi diam-diam satu pihak dengan lainnya (baca; laki-laki dan perempuan), postulat semacam ini kerap menimbulkan masalah psikologis tersendiri bagi laki-laki. Tetapi benarkah label wanita karir satu-satunya ikon kebebasan perempuan?
    Temuan seorang filosof bidang ekonomi, Joel Simon, menyatakan jika para wanita di barat telah di rekrut pemerintah untuk bekerja di pabrik-pabrik dan mendapatkan sejumlah uang sebagai imbalannya, akan tetapi, hal itu harus mereka bayar mahal seiring dengan rontoknya sendi-sendi rumah tangga mereka.
    Saat ini, berkarier bagi mereka benar-benar dijadikan sebagai jalan mengaktualisasikan diri dan membentuk identitasnya, tetapi terkadang diikuti pengingkaran kodratnya sebagai “mahluk halus”. Dalam sebuah buku, seorang penulis Inggris menyebutkan; ciri-ciri wanita karier menurutnya adalah mereka tidak suka berumah tangga, enggan berfungsi sebagai ibu, tingkat emosinya berbeda dengan wanita-wanita non karier, dan biasanya kebanyakan mereka menjadi wanita melankolis. Sebuah lembaga pengkajian strategis di Amerika telah mengadakan polling seputar pendapat para wanita karir tentang karir seorang wanita. Dari hasil polling tersebut di dapat kesimpulan, sesungguhnya wanita saat ini sangat keletihan dan 65 % dari mereka mengutamakan untuk kembali ke rumah mereka, masalahnya tidak sampai disitu, wanita bagaimanapun jua berbeda dengan laki-laki, dalam perjalanan kariernya wanita umumnya lebih sering mengalami apa yang disebut sebagai efek “langit-langit kaca” (glass ceiling). Langit-langit kaca adalah sebuah artificial barrier yang menghambat wanita mencapai posisi puncak di institusi tempat ia bekerja.
    Secara faktual kaum hawa melihat posisi puncak itu dan merasa mampu mencapainya, tetapi pada kenyataannya, realisainya tersebut sulit tercapai sebab langit-langit kaca tadi malah menjadi tameng kuat bagi mereka. Hal demikian disebabkan karena hakikat kodratinya yang tak dapat dipungkiri, karena bagaimanapun wanita memiliki kekhasan secara fisik dan psikis.
    Menyinggung tentang peran wanita di luar rumah, tak lepas dari wacana yang banyak digulirkan, yaitu, emansipasi. Namun, jika merunut pada akar sejarahnya gerakan emansipasi tumbuh sejak awal abad XX, propaganda gerakan ini justru muncul dari pihak laki-laki dan hanya sedikit saja peran wanita. Awalnya gerakan emansipasi hanyalah seruan kepada pemerintah untuk memperhatikan kesempatan pendidikan akademis bagi wanita. Seruan ini cukup mendapat simpati karena aktivitasnya mengarah kepada peningkatan kecerdasan, keleluasaan gerak wanita dalam ruang sosial dan berusaha menciptakan generasi baru yang lebih cakap dan berkualitas.
    Seiring dengan perkembangan zaman mereka tidak saja menyerukan pentingnya mendapatkan pendidikan, tapi juga meneriakkan persamaan derajat, kebebasan dan peningkatan karir di segala bidang. Munculah gerakan besar-besaran untuk mendapatkan kesempatan agar bisa tampil di ruang publik, bekerja dan melakukan aktivitas apa saja layaknya kaum Adam. Mereka beralasan wanita yang tinggal di rumah adalah wanita yang terstagnasi dan terpasung eksistensi dirinya, wanita seperti ini sama sekali tidak menunjang usaha produktivitas. Menurut golongan ini wanita secara intelektual sama dengan laki-laki, mereka berasumsi jika wanita yang telah beralih profesi sebagai ibu rumah tangga dianggap wanita eklusif yang bakal kehilangan partisipasinya dalam masyarakat; karena bagi mereka apa yang dikerjakan laki-laki dapat pula dikerjakan oleh perempuan. Mereka menyamakkan segala hal antara laki-laki dan perempuan, padahal kita tidak dapat menutup mata jika terdapat hal mendasar -mungkin mereka lupa- antara laki-laki dan perempuan yang tidak mungkin disamakan.
    Isu gerakan emansipasi dan karirisasi ini tak ayal lagi sering dijadikan lahan bisnis bermuatan politis. Oleh karena itu, bagi mereka yang dicurigai menghalangi gerakan emansipasi di sebut sebagai kaum terbelakang. Sementara itu, agama sendiri sering dijadikan kambing hitam perkara sebagai entitas nyata yang menghalangi gerakan tersebut. Demikianlah gambaran dari realitas perkembangan kehidupan sosial kaum hawa di berbagai negara, termasuk di negri kita, Indonesia, yang kian hari kian sering memposisikan gelar wanita karir sebagai new freedom dunia industri made in west.
    Lantas bagaimana karir wanita dalam perspektif Islam? Islam menjunjung tinggi derajat wanita, menghormati kesuciannya serta menjaga martabatnya, maka, dalam kehidupan sehari-hari Islam memberikan tuntunan dengan ketentuan hukum syariat yang akan memberikan batasan dan perlindungan bagi kehidupan wanita, semuanya disediakan Islam sebab wanita memang istimewa, agar wanita tidak menyimpang dari apa yang telah digariskan Allah terhadap dirinya, semuanya merupakan bukti bahwa Allah itu Ar-Rahman dan Ar-Rahim terhadap seluruh hamba-hambaNya.
    Allah menciptakan kaum Adam dan Hawa sesuai fitrah dan karakter keduanya yang unik. Secara alami (sunatullah), laki-laki memiliki otot-otot yang kekar, kemampuan melakukan pekerjaan yang berat, menjadi pemimpin dalam segala urusan, khususnya keluarga, Negara dan lain-lain. Kaum Adam pun dibebani padanya tugas menafkahi keluarga secara layak. Sedangkan bentuk fitrah wanita yang tidak bisa di gantikan laki-laki adalah, mengandung, melahirkan, menyusui, serta menstruasi yang sering mengakibatkan kondisinya labil, selera makan berkurang, pusing-pusing, rasa sakit di perut serta melemahnya daya pikir. Wanita hamil ketika melahirkan membutuhkan waktu istirahat cukup banyak, kemudian menunggu hingga 40/60 hari dalam kondisi sakit dan merasakan tekanan yang demikian banyak. Ditambah masa menyusui yang menghabiskan waktu selama dua tahun. Selama masa tersebut, si bayi menikmati makanan dan gizi yang di makan sang ibu, sehingga otomatis dapat mengurangi stamina si ibu. Haruskan “beban” berat alamiah tersebut diperparah dengan tugas di luar tanggungjawabnya?
    Oleh karena itu, Dînul Islâm menghendaki agar wanita melakukan pekerjaan/ karir yang tidak bertentangan dengan kodrat kewanitaannya dan tidak membatasi haknya di dalam bekerja, kecuali pada aspek yang menyinggung garis-garis kehormatannya, kemuliaannya dan ketenangannya, yang dapat berakibat pada pelecehan dan pencampakan. Peran wanita muslimah selain mendidik anak-anaknya, diharapkan berbuat baik pada suami dan menaatinya setelah ketaatannya pada Allah Swt. Rasulullah Saw memuji wanita shalihah dengan haditsnya ketika beliau ditanya tentang siapakah sebaik-baiknya wanita? Rasulullah Saw bersabda; yang artinya: “Wanita yang menyenangkan jika dipandang, menurut jika diperintah, tidak mengingkari dirinya dan hartanya sesuatu yang dilarang”[/quote]
    Ranti
    Ranti
    Moderator
    Moderator


    Female Mama
    Karier Wanita dan Wanita Karier Titik110

    Total Post : 725
    Karier Wanita dan Wanita Karier Left_bar_bleue999 / 999999 / 999Karier Wanita dan Wanita Karier Right_bar_bleue


    Location : sumatra
    Joint date : 2008-12-01
    hobbies : housewive deh kayaknya

    Karier Wanita dan Wanita Karier Empty Re: Karier Wanita dan Wanita Karier

    Post  Ranti 01/12/08, 08:31 am

    kalo ibu rumah tangga termasuk karir ga sis??? kan kalo ngisi blangko masuk dalam pekerjaan tuh......... ( gitu kalo saya ngisi blangko KTP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga)

      Current date/time is 28/04/24, 01:43 am