[img]https://i.servimg.com/u/f24/13/54/53/14/12435810.jpg[/img]
[b]duniawanita.org : [/b]Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehingga tidak sekadar dikonsumsi untuk menambah semangat atau mengatasi kantuk. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa kopi memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk mencegah radikal bebas merusak tubuh.
Namun, jika diseduh atau diolah dengan cara yang salah, berbagai manfaat kopi juga bisa berkurang. Dr Mehmet C. Oz, Wakil Ketua Layanan Kardiovaskuler di Department of Surgery, Columbia University Medical Center, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum Anda mengenai kopi.
[b]Campuran susu atau "creamer" bisa menghilangkan antioksidannya?[/b]
Kopi umumnya dinikmati dengan tiga cara: kopi hitam, kopi susu, atau kopi dengan gula dan [i]creamer[/i]. Pemeriksaan darah menunjukkan bahwa level [i]chlorogenic acids[/i] (CGAs, antioksidan dalam kopi yang memainkan peran dalam menurunkan risiko diabetes) sangat berbeda pada tiap kelompok yang mengonsumsi kopi dengan tiga cara tersebut. Susu terlihat memiliki efek paling kecil pada kadar CGA-nya. Sementara kopi dengan gula dan [i]creamer[/i] mengurangi kadar CGA antara 23-29 persen.
Beberapa jenis [i]creamer[/i] memang berperan dalam "membunuh" beberapa senyawa sehat dalam kopi atau teh. Casein, protein yang ada dalam susu, mengikat[i] polyphenols[/i] dalam kopi atau teh. Hal ini akan mengurangi manfaat nonkafein pada teh atau kopi dalam jumlah besar. Ada empat studi yang membuktikan hal ini. Namun, ada studi lain yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam kadar [i]polyphenols[/i] dalam teh (termasuk teh hijau) ketika teh dicampur dengan susu sapi atau susu kedelai.
Dalam studi di mana perbedaan tersebut tidak ditemukan, kemungkinan besar karena casein-nya telah dibuang. Atau, penelitinya membuat pengukuran secara berbeda. Namun, meskipun senyawa sehat itu dikurangi lebih daripada yang disarankan dalam penelitian, Anda tetap akan mendapatkannya.
Yang terbaik memang jika Anda minum teh atau kopi tanpa gula, hanya dengan susu rendah lemak. Tidak ada gula, berarti tidak ada kalori tambahan. Sedangkan susu [i]full cream[/i] dan beberapa jenis [i]creamer [/i]ternyata menambahkan lemak jenuh.
[b]Kopi instan atau kopi tubruk?[/b]
Meskipun kopi instan sudah diproses, kafein dan beberapa [i]polyphenols[/i] sehat yang ditemukan dalam kopi instan tetap diawetkan. Kopi instan sendiri mulai terasa manfaatnya setelah diseduh. Kopi instan sebenarnya merupakan kopi seduhan yang entah dibekukan atau dikeringkan sehingga cairannya menghilang. Namun, memang, sebagian [i]polyphenols[/i] dan cita rasanya ikut menghilang. Seberapa banyak menghilangnya, bergantung pada biji kopi, proses penyeduhannya, dan metode pengeringan yang digunakan.
Meskipun demikian, kopi instan punya kelebihan lain. Kopi jenis ini mendapatkan serat dua pertiga lebih banyak. Kopi instan seukuran 354 ml mengandung sekitar 3 gr serat, sedangkan kopi tubruk hanya mengandung 1,8 gr serat. Serat ini membantu tubuh menyerap kandungan [i]polyphenols[/i] tadi.
[b]duniawanita.org : [/b]Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehingga tidak sekadar dikonsumsi untuk menambah semangat atau mengatasi kantuk. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa kopi memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk mencegah radikal bebas merusak tubuh.
Namun, jika diseduh atau diolah dengan cara yang salah, berbagai manfaat kopi juga bisa berkurang. Dr Mehmet C. Oz, Wakil Ketua Layanan Kardiovaskuler di Department of Surgery, Columbia University Medical Center, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum Anda mengenai kopi.
[b]Campuran susu atau "creamer" bisa menghilangkan antioksidannya?[/b]
Kopi umumnya dinikmati dengan tiga cara: kopi hitam, kopi susu, atau kopi dengan gula dan [i]creamer[/i]. Pemeriksaan darah menunjukkan bahwa level [i]chlorogenic acids[/i] (CGAs, antioksidan dalam kopi yang memainkan peran dalam menurunkan risiko diabetes) sangat berbeda pada tiap kelompok yang mengonsumsi kopi dengan tiga cara tersebut. Susu terlihat memiliki efek paling kecil pada kadar CGA-nya. Sementara kopi dengan gula dan [i]creamer[/i] mengurangi kadar CGA antara 23-29 persen.
Beberapa jenis [i]creamer[/i] memang berperan dalam "membunuh" beberapa senyawa sehat dalam kopi atau teh. Casein, protein yang ada dalam susu, mengikat[i] polyphenols[/i] dalam kopi atau teh. Hal ini akan mengurangi manfaat nonkafein pada teh atau kopi dalam jumlah besar. Ada empat studi yang membuktikan hal ini. Namun, ada studi lain yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam kadar [i]polyphenols[/i] dalam teh (termasuk teh hijau) ketika teh dicampur dengan susu sapi atau susu kedelai.
Dalam studi di mana perbedaan tersebut tidak ditemukan, kemungkinan besar karena casein-nya telah dibuang. Atau, penelitinya membuat pengukuran secara berbeda. Namun, meskipun senyawa sehat itu dikurangi lebih daripada yang disarankan dalam penelitian, Anda tetap akan mendapatkannya.
Yang terbaik memang jika Anda minum teh atau kopi tanpa gula, hanya dengan susu rendah lemak. Tidak ada gula, berarti tidak ada kalori tambahan. Sedangkan susu [i]full cream[/i] dan beberapa jenis [i]creamer [/i]ternyata menambahkan lemak jenuh.
[b]Kopi instan atau kopi tubruk?[/b]
Meskipun kopi instan sudah diproses, kafein dan beberapa [i]polyphenols[/i] sehat yang ditemukan dalam kopi instan tetap diawetkan. Kopi instan sendiri mulai terasa manfaatnya setelah diseduh. Kopi instan sebenarnya merupakan kopi seduhan yang entah dibekukan atau dikeringkan sehingga cairannya menghilang. Namun, memang, sebagian [i]polyphenols[/i] dan cita rasanya ikut menghilang. Seberapa banyak menghilangnya, bergantung pada biji kopi, proses penyeduhannya, dan metode pengeringan yang digunakan.
Meskipun demikian, kopi instan punya kelebihan lain. Kopi jenis ini mendapatkan serat dua pertiga lebih banyak. Kopi instan seukuran 354 ml mengandung sekitar 3 gr serat, sedangkan kopi tubruk hanya mengandung 1,8 gr serat. Serat ini membantu tubuh menyerap kandungan [i]polyphenols[/i] tadi.
