yang suka ngopi....ngopi.....
7 Tips Sehat Minum Kopi
[b] 1. Dosis[/b]
Memang belum ada ukuran yang pasti untuk dosis kopi yang boleh
dikonsumsi orang. Namun kebanyakan penelitian mengungkapkan bahwa minum
300 mg caffeine (sekitar 1 sampai 3 cangkir kopi sehari) tidak
memberikan efek negative pada kebanyakan orang sehat.
[b]2. Sinyal Bahaya[/b]
Ketika mereguk kopi memang terasa nikmat, namun sering kali diikuti
dengan sejuta rasa bersalah. Kenali sinyal bahaya kopi sehingga kita
tahu kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahaya itu antara lain:
gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur dan gangguan mood (mis: cepat
marah). Seorang peminum kopi yang menghentikan kebiasaan minum kopinya
dapat mengalami “caffeine withdrawal” yang ditandai oleh sakit kepala
berdenyut, namun gejala ini akan hilang setelah 24-48 jam atau mendapat
caffeine dosis baru.
[b]3. Dengarkan Respon Tubuh[/b]
Setiap orang memiliki batasan sendiri mengenai konsumsi caffeine.
Kebanyakan orang dapat mengkonsumsi 2 cangkir kopi sehari tanpa
masalah. Namun ada pula yang mengalami efek buruknya dengan jumlah
konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah minum secangkir
kopi menjadi tak dapat tidur sepanjang malam, sebaliknya ada yang
tertidur pulas setelah minum kopi. So, cara terbaik adalah dengarkan
respon tubuh sendiri!
[b]
4. Kenali Kandungan Caffeine[/b]
Setelah mengetahui dosis dan respon tubuh, ada baiknya kita mengetahui
kandungan caffeine dalam produk-produk yang sering kita konsumsi. Agar
jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah tercapai, namun kita
masih mengkonsumsi produk-produk lain yang mengandung caffeine sehingga
merasakan efek buruk kopi. Beberapa produk lain yang perlu diperhatikan
kandungan caffeine seperti misalnya : softdrink, permen kopi, teh,
coklat, obat sakit kepala.
Cara pengolahan (roasting dan brewing) juga berpengaruh terhadap
kandungan caffeine dalam kopi. Sebagai contoh, sebuah penelitian
menunjukkan, secangkir kopi di Starbucks mengandung rata-rata 259 mg
caffeine dibandingkan dengan kopi dengan jenis dan ukuran cangkir yang
sama di Dunkin Donuts yang hanya mengandung 149 mg caffeine.
Dari penelitian lain, kopi decaf (kopi tanpa caffeine) baik untuk
mereka yang mengalami obesitas karena dapat meningkatkan HDL
(kolesterol “baik”) sekitar 50%. Sedangkan pada mereka yang tidak
mengalami obesitas justru dapat menurunkan kolesterol HDL ini yang
dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
[b]5. Coffee Mix[/b]
Lima milligram kalsium hilang untuk setiap 6 ons kopi yang dikonsumsi.
Namun kehilangan kalsium ini dapat diatasi dengan menambahkan 2 sendok
susu atau membuat espresso latte. Sedangkan campuran kopi dengan
alkohol kurang baik terutama pada orang dengan gangguan hati dan
campuran kopi dengan cream juga sebaiknya dihindari untuk mengurangi
kalori yang berlebih. Caffeine juga berinteraksi dengan beberapa jenis
obat. Bagi yang sedang mengkonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan ke
dokter.
Banyak yang beranggapan teman terbaik kopi adalah rokok. Eits, jangan
salah. Seorang peminum kopi sejati tidak merokok! Rokok dapat
mengurangi nikmatnya ngopi lho…
[b]6. Kelompok Anti-Kopi[/b]
Kelompok berikut disarankan untuk menghindari kopi: wanita hamil,
anak-anak, orang tua, orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah
(mis: hipertensi). Nah, kalau sudah termasuk kelompok ini, lupakan kopi!
[b]7. Check Up[/b]
Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah
ukuran tekanan darah. Semakin dini hipertensi diketahui, akan semakin
baik untuk penatalaksanaan selanjutnya.
7 Tips Sehat Minum Kopi
[b] 1. Dosis[/b]
Memang belum ada ukuran yang pasti untuk dosis kopi yang boleh
dikonsumsi orang. Namun kebanyakan penelitian mengungkapkan bahwa minum
300 mg caffeine (sekitar 1 sampai 3 cangkir kopi sehari) tidak
memberikan efek negative pada kebanyakan orang sehat.
[b]2. Sinyal Bahaya[/b]
Ketika mereguk kopi memang terasa nikmat, namun sering kali diikuti
dengan sejuta rasa bersalah. Kenali sinyal bahaya kopi sehingga kita
tahu kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahaya itu antara lain:
gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur dan gangguan mood (mis: cepat
marah). Seorang peminum kopi yang menghentikan kebiasaan minum kopinya
dapat mengalami “caffeine withdrawal” yang ditandai oleh sakit kepala
berdenyut, namun gejala ini akan hilang setelah 24-48 jam atau mendapat
caffeine dosis baru.
[b]3. Dengarkan Respon Tubuh[/b]
Setiap orang memiliki batasan sendiri mengenai konsumsi caffeine.
Kebanyakan orang dapat mengkonsumsi 2 cangkir kopi sehari tanpa
masalah. Namun ada pula yang mengalami efek buruknya dengan jumlah
konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah minum secangkir
kopi menjadi tak dapat tidur sepanjang malam, sebaliknya ada yang
tertidur pulas setelah minum kopi. So, cara terbaik adalah dengarkan
respon tubuh sendiri!
[b]
4. Kenali Kandungan Caffeine[/b]
Setelah mengetahui dosis dan respon tubuh, ada baiknya kita mengetahui
kandungan caffeine dalam produk-produk yang sering kita konsumsi. Agar
jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah tercapai, namun kita
masih mengkonsumsi produk-produk lain yang mengandung caffeine sehingga
merasakan efek buruk kopi. Beberapa produk lain yang perlu diperhatikan
kandungan caffeine seperti misalnya : softdrink, permen kopi, teh,
coklat, obat sakit kepala.
Cara pengolahan (roasting dan brewing) juga berpengaruh terhadap
kandungan caffeine dalam kopi. Sebagai contoh, sebuah penelitian
menunjukkan, secangkir kopi di Starbucks mengandung rata-rata 259 mg
caffeine dibandingkan dengan kopi dengan jenis dan ukuran cangkir yang
sama di Dunkin Donuts yang hanya mengandung 149 mg caffeine.
Dari penelitian lain, kopi decaf (kopi tanpa caffeine) baik untuk
mereka yang mengalami obesitas karena dapat meningkatkan HDL
(kolesterol “baik”) sekitar 50%. Sedangkan pada mereka yang tidak
mengalami obesitas justru dapat menurunkan kolesterol HDL ini yang
dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
[b]5. Coffee Mix[/b]
Lima milligram kalsium hilang untuk setiap 6 ons kopi yang dikonsumsi.
Namun kehilangan kalsium ini dapat diatasi dengan menambahkan 2 sendok
susu atau membuat espresso latte. Sedangkan campuran kopi dengan
alkohol kurang baik terutama pada orang dengan gangguan hati dan
campuran kopi dengan cream juga sebaiknya dihindari untuk mengurangi
kalori yang berlebih. Caffeine juga berinteraksi dengan beberapa jenis
obat. Bagi yang sedang mengkonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan ke
dokter.
Banyak yang beranggapan teman terbaik kopi adalah rokok. Eits, jangan
salah. Seorang peminum kopi sejati tidak merokok! Rokok dapat
mengurangi nikmatnya ngopi lho…
[b]6. Kelompok Anti-Kopi[/b]
Kelompok berikut disarankan untuk menghindari kopi: wanita hamil,
anak-anak, orang tua, orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah
(mis: hipertensi). Nah, kalau sudah termasuk kelompok ini, lupakan kopi!
[b]7. Check Up[/b]
Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah
ukuran tekanan darah. Semakin dini hipertensi diketahui, akan semakin
baik untuk penatalaksanaan selanjutnya.