[img]http://www.kompas.com/data/photo/femalegallery/2010/04/29/214353.jpg[/img]
Musik dan fashion merupakan dua hal yang sudah terkait sejak lama. Seorang artis musik masa kini mesti memiliki suatu ciri khas agar bisa membedakannya dengan artis setipenya. Tak bisa lagi hanya melalui warna musiknya saja, karena sudah sangat banyak artis musik di luar sana. Salah satu cara seseorang mengekspresikan dirinya adalah melalui penampilan yang merupakan pengejewantahan jati diri seseorang.
Jika Anda mengingat sosok ikon musik yang terkenal, sebut saja Elvis Presley, tidakkah Anda akan mengingat jumpsuit putihnya (selain rambutnya)? Atau Michael Jackson dengan jaket militer modifikasinya, lengkap dengan topi hitam, sarung tangan, kaus putih, celana hitam, dan kaus kaki putihnya. Atau artis musik yang baru-baru ini menggebrak dengan fashion statement, Lady Gaga.
Adalah Fashion First, wadah beberapa desainer muda Indonesia yang bertempat di Senayan City mengusung tema A Tribute to Music Icons untuk memeragakan koleksi di hari pembukaan Audi Senayan City Fashion Nation Fourth Edition (Fashion Nation), Rabu (28/4/2010) kemarin. Tema ini, diterangkan Deli Makmur, Project Director Fashion First @ Senayan City, "Merupakan koleksi baru yang terinspirasi dari para ikon musik. Menurut kami, selain kiblat mode, seperti New York, Paris, Milan, ada power lain yang men-drive dunia fashion, yakni selebriti. Di antaranya adalah selebriti dari dunia permusikan."
Sembilan desainer dari Fashion First mengulang sukses tahun-tahun sebelumnya, membuka ajang Fashion Nation yang jelas mengundang perhatian para pengunjung serta para tamu undangan.Untuk koleksi pria, ada Jeffry Tan, desainer muda ini mengambil inspirasi dari band The Killers dengan kemeja-kemeja yang diberi tambahan di bagian kerah, celana pendek, celana jins, dan kaus-kaus. Lalu Nikicio Homme yang tergugah dengan gaya busana Ian Curtis (Joy Division). Kemudian ada Deden Siswanto yang terpikat dengan keberanian tabrak warna dan motif Boy George dalam berpenampilan.
Adesagi Kierana yang membawakan desain pakaian yang terinspirasi dari Cindy Lauper yang banyak menggunakan warna-warni neon, tapi dengan siluet feminin. Flow by Martin mengambil inspirasi berbusana Christina Aguilera yang gemar mengenakan dress pas tubuh yang menampilkan lekuk tubuh dengan warna-warna hitam dan keemasan. Spous dari Priyo Oktaviano mencoba menuangkan gaya Madonna yang terbagi dalam dua sekuen, yakni pakaian Madonna kala ia memerankan Evita Peron, serta sisi "bad girl" Madonna di salah satu video klipnya yang mengenakan bustier kulit hitam. Tri Handoko, mengambil beberapa ciri khas berpakaian Gwen Stefani yang kadang bisa terlihat konservatif dengan kemeja berdetail stripe vertikal tipis tapi membentuk pola yang tak biasa, ditambah penggunaan belt.
Sementara dua desainer yang mengambil perhatian cukup tinggi dari para hadirin adalah karya Rusly Tjohnardi dan Flirt by Fabiola and Indah Kalalo. Rusly mengambil inspirasi dari Lady Gaga yang sulit untuk diterangkan karena begitu rumitnya detail yang digunakan, serta banyaknya atribut Lady Gaga yang tak biasa, seperti topeng, balon-balon, lampion, dan banyak lainnya. Juga duo Fabiola dan Indah Kalalo yang menutup peragaan dengan atraksi menarik lewat gerak tubuh Fabiola, dan tak bisa ditampik, busana yang mirip dengan gaya busana Beyonce yang menjadi inspirasi keduanya.
Musik dan fashion merupakan dua hal yang sudah terkait sejak lama. Seorang artis musik masa kini mesti memiliki suatu ciri khas agar bisa membedakannya dengan artis setipenya. Tak bisa lagi hanya melalui warna musiknya saja, karena sudah sangat banyak artis musik di luar sana. Salah satu cara seseorang mengekspresikan dirinya adalah melalui penampilan yang merupakan pengejewantahan jati diri seseorang.
Jika Anda mengingat sosok ikon musik yang terkenal, sebut saja Elvis Presley, tidakkah Anda akan mengingat jumpsuit putihnya (selain rambutnya)? Atau Michael Jackson dengan jaket militer modifikasinya, lengkap dengan topi hitam, sarung tangan, kaus putih, celana hitam, dan kaus kaki putihnya. Atau artis musik yang baru-baru ini menggebrak dengan fashion statement, Lady Gaga.
Adalah Fashion First, wadah beberapa desainer muda Indonesia yang bertempat di Senayan City mengusung tema A Tribute to Music Icons untuk memeragakan koleksi di hari pembukaan Audi Senayan City Fashion Nation Fourth Edition (Fashion Nation), Rabu (28/4/2010) kemarin. Tema ini, diterangkan Deli Makmur, Project Director Fashion First @ Senayan City, "Merupakan koleksi baru yang terinspirasi dari para ikon musik. Menurut kami, selain kiblat mode, seperti New York, Paris, Milan, ada power lain yang men-drive dunia fashion, yakni selebriti. Di antaranya adalah selebriti dari dunia permusikan."
Sembilan desainer dari Fashion First mengulang sukses tahun-tahun sebelumnya, membuka ajang Fashion Nation yang jelas mengundang perhatian para pengunjung serta para tamu undangan.Untuk koleksi pria, ada Jeffry Tan, desainer muda ini mengambil inspirasi dari band The Killers dengan kemeja-kemeja yang diberi tambahan di bagian kerah, celana pendek, celana jins, dan kaus-kaus. Lalu Nikicio Homme yang tergugah dengan gaya busana Ian Curtis (Joy Division). Kemudian ada Deden Siswanto yang terpikat dengan keberanian tabrak warna dan motif Boy George dalam berpenampilan.
Adesagi Kierana yang membawakan desain pakaian yang terinspirasi dari Cindy Lauper yang banyak menggunakan warna-warni neon, tapi dengan siluet feminin. Flow by Martin mengambil inspirasi berbusana Christina Aguilera yang gemar mengenakan dress pas tubuh yang menampilkan lekuk tubuh dengan warna-warna hitam dan keemasan. Spous dari Priyo Oktaviano mencoba menuangkan gaya Madonna yang terbagi dalam dua sekuen, yakni pakaian Madonna kala ia memerankan Evita Peron, serta sisi "bad girl" Madonna di salah satu video klipnya yang mengenakan bustier kulit hitam. Tri Handoko, mengambil beberapa ciri khas berpakaian Gwen Stefani yang kadang bisa terlihat konservatif dengan kemeja berdetail stripe vertikal tipis tapi membentuk pola yang tak biasa, ditambah penggunaan belt.
Sementara dua desainer yang mengambil perhatian cukup tinggi dari para hadirin adalah karya Rusly Tjohnardi dan Flirt by Fabiola and Indah Kalalo. Rusly mengambil inspirasi dari Lady Gaga yang sulit untuk diterangkan karena begitu rumitnya detail yang digunakan, serta banyaknya atribut Lady Gaga yang tak biasa, seperti topeng, balon-balon, lampion, dan banyak lainnya. Juga duo Fabiola dan Indah Kalalo yang menutup peragaan dengan atraksi menarik lewat gerak tubuh Fabiola, dan tak bisa ditampik, busana yang mirip dengan gaya busana Beyonce yang menjadi inspirasi keduanya.