[quote]
[img]https://i.servimg.com/u/f64/13/54/53/14/13402310.jpg[/img]
Usia kandungan Anda sudah memasuki bulan terakhir. Tak terkatakan bagaimana perasaan Anda saat ini. Bahagia, karena akan segera memiliki bayi yang sudah lama Anda nantikan. Lega, karena perut yang membesar ini cukup mengganggu aktivitas Anda. Namun Anda juga merasa tegang, khawatir, deg-degan, menghadapi persalinan nanti. Anda khawatir tak dapat menahan rasa sakit, atau takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada bayi Anda bila Anda tak dapat melakukan "tugas" Anda mengeluarkan sang bayi.
Akhirnya, meskipun bayi Anda dinyatakan sehat-sehat saja oleh dokter, Anda memilih operasi Caesar ketimbang melahirkan secara normal.
Rasa takut menghadapi kelahiran bayi, disebut tokophobia, menyerang hampir semua wanita hamil di seluruh dunia. Penyebab ketakutan ada beraneka ragam. "Beberapa wanita merasa takut karena apa yang mereka dengar, baca, atau lihat di televisi," ujar Elizabeth Eden, M.D., ahli kandungan dari New York University School of Medicine. Cerita-cerita "horor" dari teman-teman, film, atau internet, seringkali didramatisasi, dan menekankan betapa melahirkan adalah pengalaman yang sangat menyakitkan.
Oleh karena itu, Anda sebenarnya dapat mengatasi rasa takut ini dengan cara:
1. Menghindari cerita-cerita "horor" tersebut. Jangan menonton acara TV atau film yang mempertontonkan adegan wanita melahirkan, dan jangan meminta saudara atau teman-teman menceritakan pengalaman dari sisi negatifnya.
2. Pelajari mengenai kelahiran secara normal maupun Caesar, dan apa saja risikonya.
3. Hadapi masalah emosional yang pernah Anda alami. Bila Anda pernah mengalami depresi, penganiayaan (terutama secara seksual), konsultasikan pada ahlinya.
4. Lakukan relaksasi, seperti meditasi, menarik nafas dalam-dalam, yoga, juga berendam atau jalan-jalan santai.
5. Minta dukungan dari suami dan keluarga. Ceritakan bagaimana perasaan Anda, dan sering-seringlah bersama keluarga yang akan membuat Anda merasa kuat dan percaya diri.
6. Dokter Anda seorang yang sudah sangat berpengalaman. Apa yang akan Anda alami, lakukan, atau teriakkan di meja persalinan tak akan membuat dokter dan para suster terkejut lagi.
7. Ingatlah bahwa wanita adalah manusia yang sangat kuat. Jika kakak, teman-teman, atau ibu Anda sanggup menghadapinya, Anda pun bisa.[/quote]
[img]https://i.servimg.com/u/f64/13/54/53/14/13402310.jpg[/img]
Usia kandungan Anda sudah memasuki bulan terakhir. Tak terkatakan bagaimana perasaan Anda saat ini. Bahagia, karena akan segera memiliki bayi yang sudah lama Anda nantikan. Lega, karena perut yang membesar ini cukup mengganggu aktivitas Anda. Namun Anda juga merasa tegang, khawatir, deg-degan, menghadapi persalinan nanti. Anda khawatir tak dapat menahan rasa sakit, atau takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada bayi Anda bila Anda tak dapat melakukan "tugas" Anda mengeluarkan sang bayi.
Akhirnya, meskipun bayi Anda dinyatakan sehat-sehat saja oleh dokter, Anda memilih operasi Caesar ketimbang melahirkan secara normal.
Rasa takut menghadapi kelahiran bayi, disebut tokophobia, menyerang hampir semua wanita hamil di seluruh dunia. Penyebab ketakutan ada beraneka ragam. "Beberapa wanita merasa takut karena apa yang mereka dengar, baca, atau lihat di televisi," ujar Elizabeth Eden, M.D., ahli kandungan dari New York University School of Medicine. Cerita-cerita "horor" dari teman-teman, film, atau internet, seringkali didramatisasi, dan menekankan betapa melahirkan adalah pengalaman yang sangat menyakitkan.
Oleh karena itu, Anda sebenarnya dapat mengatasi rasa takut ini dengan cara:
1. Menghindari cerita-cerita "horor" tersebut. Jangan menonton acara TV atau film yang mempertontonkan adegan wanita melahirkan, dan jangan meminta saudara atau teman-teman menceritakan pengalaman dari sisi negatifnya.
2. Pelajari mengenai kelahiran secara normal maupun Caesar, dan apa saja risikonya.
3. Hadapi masalah emosional yang pernah Anda alami. Bila Anda pernah mengalami depresi, penganiayaan (terutama secara seksual), konsultasikan pada ahlinya.
4. Lakukan relaksasi, seperti meditasi, menarik nafas dalam-dalam, yoga, juga berendam atau jalan-jalan santai.
5. Minta dukungan dari suami dan keluarga. Ceritakan bagaimana perasaan Anda, dan sering-seringlah bersama keluarga yang akan membuat Anda merasa kuat dan percaya diri.
6. Dokter Anda seorang yang sudah sangat berpengalaman. Apa yang akan Anda alami, lakukan, atau teriakkan di meja persalinan tak akan membuat dokter dan para suster terkejut lagi.
7. Ingatlah bahwa wanita adalah manusia yang sangat kuat. Jika kakak, teman-teman, atau ibu Anda sanggup menghadapinya, Anda pun bisa.[/quote]