Dunia Wanita

Mulai Terhitung 17 Sept 2011 - 6 hari kedepan http://www.duniawanita.org akan bs di akses dengan alamat http://www.duniawanita.us
dan untuk selanjutan artikel akan update di website baru.
---------------------
Silahkan Kunjungi Website DWI
dengan tampilan dan artikel baru :
http://www.duniawanita.us

Join the forum, it's quick and easy

Dunia Wanita

Mulai Terhitung 17 Sept 2011 - 6 hari kedepan http://www.duniawanita.org akan bs di akses dengan alamat http://www.duniawanita.us
dan untuk selanjutan artikel akan update di website baru.
---------------------
Silahkan Kunjungi Website DWI
dengan tampilan dan artikel baru :
http://www.duniawanita.us

Dunia Wanita

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Indonesian Female'S Forum - Dunia Wanita Indonesia


    Banyak Dokter Anak Salah Diagnosis

    Bunda
    Bunda
    Jr. Sakura
    Jr. Sakura


    Female ibunya anak2
    Top Poster This Month

    Total Post : 199
    Banyak Dokter Anak Salah Diagnosis  Left_bar_bleue999 / 999999 / 999Banyak Dokter Anak Salah Diagnosis  Right_bar_bleue


    Location : kota hujan
    Joint date : 2008-11-27

    Message
    Status: Members
    Mistake: 0

    Banyak Dokter Anak Salah Diagnosis  Empty Banyak Dokter Anak Salah Diagnosis

    Post  Bunda 26/06/10, 07:16 am

    [justify] [img]https://i.servimg.com/u/f64/13/54/53/14/14241210.jpg[/img]

    [b]www.duniawanita.org[/b] - Karena gejalanya yang mirip, memang agak sulit membedakan apakah si kecil terkena infeksi virus ataukah bakteri. Bahkan, seorang dokter anak pun sering kali melakukan kesalahan diagnosis sebelum meresepkan antibiotik.

    Dalam sebuah survei terhadap 700 dokter anak dan calon dokter anak terungkap bahwa lebih dari separuh responden melakukan kesalahan diagnosis sedikitnya satu hingga dua kali dalam sebulan. Kesalahan diagnosis yang paling sering dibuat adalah membedakan infeksi virus dan bakteri.

    Hampir separuh responden menyebutkan kesalahan diagnosis tersebut bisa membahayakan, paling tidak satu-dua kasus dalam setahun. Demikian menurut survei yang dipublikasikan dalam jurnal [i]Pediatrics [/i]edisi bulan Juli.

    Namun, tidak dijelaskan jenis bahaya yang dimaksud karena mereka tidak punya skala untuk menilai tingkat bahaya penyakit. Namun, sebuah studi menunjukkan, sebanyak 32 persen dokter anak yang melakukan malapraktik mengklaim hal itu berawal dari kesalahan diagnosis.

    "Memang diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan dengan tepat berapa kali kesalahan itu sering terjadi," kata peneliti senior dr Geeta Singhal, asisten profesor pediatrik dari Baylor College of Medicine, AS.

    Survei tersebut dilakukan terhadap dokter anak di tiga lokasi di Cincinnati dan Houston, AS. Diagnosis eror termasuk pada diagnosis yang salah, ditunda, atau keliru.

    Para dokter anak tersebut sering kali gagal mengumpulkan informasi tentang riwayat medis atau hasil tes. Penyebab lain terjadinya kesalahan adalah orangtua pasien sering datang terlambat dari waktu yang seharusnya, gagal melakukan tindak lanjut hasil tes laboratorium, dan juga faktor orangtua pasien yang tak menuruti rekomendasi dokter.

    Untuk mengurangi kesalahan, para dokter yang disurvei mengaku terus memantau perkembangan pasien, bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain, dan meluangkan waktu lebih banyak saat konsultasi dengan orangtua pasien.

    Berangkat dari fakta tersebut, Singhal menyarankan kepada para orangtua untuk tidak ragu bertanya lebih lanjut kepada dokter jika tidak yakin dengan diagnosis yang diberikan atau mencari pendapat kedua.

    "Berikan pertanyaan yang tepat dan perinci kepada dokter anak Anda, terutama jika Anda merasa tidak yakin dengan hasil diagnosis yang diberikan," katanya. Para orangtua juga disarankan untuk tidak memaksa dokter anak meresepkan antibiotik bila dokter memutuskan bahwa pasien tidak membutuhkannya.[/justify]

      Current date/time is 26/04/24, 07:57 pm