Dunia Wanita

Mulai Terhitung 17 Sept 2011 - 6 hari kedepan http://www.duniawanita.org akan bs di akses dengan alamat http://www.duniawanita.us
dan untuk selanjutan artikel akan update di website baru.
---------------------
Silahkan Kunjungi Website DWI
dengan tampilan dan artikel baru :
http://www.duniawanita.us

Join the forum, it's quick and easy

Dunia Wanita

Mulai Terhitung 17 Sept 2011 - 6 hari kedepan http://www.duniawanita.org akan bs di akses dengan alamat http://www.duniawanita.us
dan untuk selanjutan artikel akan update di website baru.
---------------------
Silahkan Kunjungi Website DWI
dengan tampilan dan artikel baru :
http://www.duniawanita.us

Dunia Wanita

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Indonesian Female'S Forum - Dunia Wanita Indonesia


    Menghadapi Kebiasaan Makan Si Kecil

    Aurel
    Aurel
    Admin
    Admin


    Female Lady The Power of Love
    IFSer Active Best  Members Donatur Top Poster

    Total Post : 1017
    Menghadapi Kebiasaan Makan Si Kecil Left_bar_bleue999 / 999999 / 999Menghadapi Kebiasaan Makan Si Kecil Right_bar_bleue


    Location : Jakarta
    Joint date : 2008-11-24

    Message
    Status: Members
    Mistake: 0

    Menghadapi Kebiasaan Makan Si Kecil Empty Menghadapi Kebiasaan Makan Si Kecil

    Post  Aurel 09/04/09, 09:02 am

    [quote][center][url=http://2996471698861.usercash.com][img]https://i.servimg.com/u/f84/13/54/53/14/11533710.jpg[/img][/url]
    [/center]

    Sebagai orangtua, kita memegang penuh kendali untuk membentuk kebiasaan anak. Kita berhak membiarkan atau melarang anak melakukan sesuatu. Kita pula yang menentukan jenis makanan dan minuman apa yang boleh ia konsumsi, dan mana yang tidak.

    Namun, konsep sederhana itu bisa menjadi rumit seiring dengan perkembangan anak. Semakin besar, ia semakin kenal berbagai jenis makanan dan minuman. Apalagi jika ia sudah punya kehidupan sosial sendiri. Sudah bergaul dengan teman seusianya, di taman bermain, atau di sekolah. Di periode ini, biasanya anak mulai bisa memilih makanan yang ia rasa enak dan tidak enak. Yang ia suka dan tidak suka. Di masa-masa ini orangtua sering "kehilangan kendali" terhadap pola makan buah hatinya.

    Memang, tak ada salahnya bila sekali waktu kita membelikan Si Kecil es krim, atau memberinya cokelat sebagai imbalan saat ia mencetak prestasi. Namun, bila anak sudah menyukai makanan atau minuman tertentu, ia cenderung lebih sering memintanya. Bahkan, pada satu waktu, permintaan itu bisa berubah menjadi tuntutan. Ia akan meminta dengan paksa pada orangtuanya, dan menolak makanan lain yang tak terlalu disukainya.

    Bila ini terjadi, harus diingat bahwa kita sedang dalam proses membentuk kebiasaan hidupnya, salah satunya pola makan. Oleh karena itu, toleransi kita pun harus dibatasi. Jika tidak, bisa-bisa kita membiarkan anak menabung penyakit untuk masa depannya. Yang perlu kita terapkan dalam membentuk pola makan anak tak lain adalah pemahaman, kapan harus berkata "tidak" dan kapan boleh berkata "ya".

    [b]Tak mau menghabiskan makanannya[/b]

    [b]Katakan: [/b]Ya. Tak perlu khawatir bila Si Kecil melakukan hal ini. Bisa jadi ia memang sudah kenyang. Bila ternyata ia baru makan sedikit, kita tak perlu menawarkannya makanan pengganti atau susu. Biarkan saja ia bermain hingga merasa lapar kembali. Di usia balita, anak memang tengah mencari pola makan yang cocok dengan dirinya. Yang harus kita lakukan adalah membuat jadwal makan yang teratur untuknya.

    "Nafsu makan anak balita memang fluktuatif sepanjang hari. Itu normal. Bila di satu saat ia hanya makan sedikit, maka di saat yang lain, dengan sendirinya ia akan makan banyak. Kewajiban orangtua adalah menyediakan pilihan makanan yang sehat dan sesuai untuk anak," dr. Johanes Candrawinata, MNC, SpGK.

    [b]Ingin makan sambil bermain[/b]

    [b]Katakan:[/b] Tidak. Makan adalah aktivitas tunggal. Artinya, ini sebaiknya dilakukan tanpa dibarengi kegiatan lain. Pemahaman ini penting dan perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini, terutama ketika ia mulai bisa makan sendiri.

    "Menyuapi anak sambil membiarkannya bermain atau menonton televisi bukanlah hal yang baik. tindakan ini akan membuat waktu makannya jadi lebih panjang. Perhatiannya pun terbelah, sehingga ia tak tahu makanan apa yang masuk ke dalam mulutnya," jelas dr. Johanes, yang juga anggota dewan penasihat majalah Prevention ini. Kebiasaan seperti ini juga berpotensi menjadikan anak tidak mandiri. Bila dibiarkan, bahkan dapat berlanjut hingga ia dewasa.


    [b]Memaksa ingin makan sendiri[/b]

    [b]Katakan:[/b] Ya. Melatih anak makan dengan alat makannya sendiri sebaiknya dilakukan sejak ia berusia dua tahun. Ajarkan ia supaya mencuci tangan dulu sebelum makan. Biasakan juga untuk makan di meja makan bersama anggota keluarga yang lain, dengan waktu yang terjadwal. Dalam suasana itu, anak akan belajar dengan melihat kebiasaan makan orangtua dan saudara-saudaranya. Situasi kekeluargaan yang terbangun juga akan meninggalkan kesan yang kuat padanya. Dampak lainnya, anak akan terbiasa makan secara teratur, dan tidak sambil berlarian.


    [b]Pilih-pilih sayuran[/b]

    [b]Katakan:[/b] Ya. Jika Si Kecil sering menolak makan sayur, kita harus memikirkan strategi lain untuk membuatnya mau melahap sumber serat itu. Jangan lantas memaksanya untuk menghabiskan sayuran yang tak ia sukai. Bisa-bisa ia trauma dan sama sekali tak mau makan sayur.

    Coba tawarkan jenis sayur lain dengan rasa yang tidak pahit, atau agak manis. Bisa juga dengan menyisipkan sayur yang tak ia sukai ke dalam menu makanan favoritnya. Atau, mengolah sayur itu menjadi jenis makanan lain, seperti cake atau roti. Yang pasti, orangtua merupakan teladan paling efektif bagi anak. Jika anak terbiasa melihat kedua orangtuanya melahap sayuran, ia pun akan mengikuti kebiasaan tersebut.


    [b]Lebih suka minum susu daripada makan[/b]

    [b]Katakan:[/b] Tidak. Banyak orangtua yang tak mengeluh jika anaknya senang minum susu. Seringkali, mereka justru memberikan susu setiap kali anak memintanya. Terutama jika anak tersebut sulit makan. Masalah akan timbul ketika anak yang berusia di atas dua tahun, terbiasa minum susu lebih dari tiga gelas dalam sehari.

    "Susu memang dapat menggantikan asupan gizi yang diperlukan anak dari makanan, sebab kandungan nutrisinya lengkap. Namun, minum susu terlalu banyak akan membuat anak merasa kenyang, sehingga ia tak mau makan sesuai jadwal normalnya," ujar dr. Johanes. Orangtua juga perlu biaya besar bila terlalu sering membiarkan anak minum susu.


    [b]Tak suka minum susu[/b]

    [b]Katakan: [/b]Ya. Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan perlu minum susu untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Namun, sumber kalsium tidak hanya terdapat di susu. "Jika anak sulit minum susu, coba berikan makanan lain yang berbahan dasar susu sapi. Misalnya, keju tinggi kalsium, yogurt, atau es krim," kata dr. Johanes. Diharapkan, jika anak sudah terbiasa dengan produk-produk makanan tersebut, ia tak akan asing lagi dengan rasa susu.

    Selain itu, orangtua juga bisa mencukupi kebutuhan kalsium anak melalui makanan pokok. Buatkan anak menu makanan yang menganndung banyak ikan dan sayuran hijau. "Kalsium banyak terdapat di ikan teri, sarden, atau pepes ikan duri lunak," tambah dr. Johanes.


    [b]Hanya mau minuman manis[/b]

    [b]Katakan: [/b]Tidak. Air putih adalah jenis minuman yang wajib dikonsumsi setiap manusia, karena membantu memperlancar proses pencernaan. Sementara minuman manis biasanya mengandung kalori, sehingga konsumsi berlebihan berpotensi meningkatkan berat badan pada anak. Gula juga dapat memicu timbulnya kerusakan pada gigi anak.

    Masalah ini bisa disiasati dengan membiasakan anak minum lemonade. Siapkan air putih dalam wadah besar, masukkan potongan dan perasan jeruk lemon serta pemanis buatan tanpa kalori, seperti sucralose. "Secara bertahap, kurangi pemanis buatan, hingga yang ada hanyalah rasa jeruk lemon alami. Hal ini membiasakan anak untuk menyukai air murni lagi," saran dr. Johanes.[/quote]

      Current date/time is 07/05/24, 01:21 am