Terkadang pria mengalami kesulitan dalam membaca pikiran dan perasaan wanita. Seperti halnya dengan problematika dalam seks. Pernahkah terlintas di pikiran jika Anda sudah berhubungan intim dengan benar hingga pasangan pun puas?
Jika Anda bertanya seperti, bisa saja sang pujaan hati berbohong. Namun, dengan melihat bahasa nonverbalnya, Anda tidak akan tertipu lagi. Jika tidak terlalu yakin dengan naluri, ada baiknya jika Anda mengenal terlebih dahulu bahasa tubuhnya. Berikut ini adalah beberapa bahasa tubuh wanita ketika sedang bercinta yang perlu Anda perhatikan:
[b]1. Napas cepat[/b]
Saat pasangan orgasme, organ-organ internal dan otot-otot menuntut lebih banyak oksigen. Akibatnya, ia bernapas dengan cepat. Anda juga bisa merasakan degup jantungnya yang berdetak cepat. Ini merupakan sinyal bahwa ia terangsang. Namun, jika ia bernapas normal, kemungkinan besar ia hanya berpura-pura orgasme.
[b]2. Tubuh menggeliat[/b]
Jika ia menggeliat dan menggerakan tubuh, boleh jadi ia menikmati permainan "nakal" Anda. Tetapi jika ia berbaring lemas, tak ada salahnya dengan mengubah posisi Anda atau memulai dari pemanasan awal.
[b]3. Menyodorkan pinggul[/b]
Kondisi seperti ini boleh dikatakan sebagai pertanda Anda sudah "bermain" dengan benar. Artinya, setiap gerakannya sesuai dengan goyangan tubuh Anda. Perlu diketahui, kompak dalam bercinta bertujuan untuk menghasilkan orgasme dan klimaks. Jika ia tidak menyodorkan pinggulnya, cobalah mengubah posisi Anda dan lihat responsnya.
[b]4. Gerakan otot Miss "V"[/b]
Tak dapat dipungkiri, miss v adalah salah satu bagian pada wanita yang begitu sensitif. Dinding vagina adalah otot yang sangat kuat. Saat wanita orgasme, otot ini akan berkontraksi dan seakan berusaha mengunci mister "p" yang sedang bersarang di dalamnya. Sejatinya, Anda dapat merasakan dinding vagina menggelitik saat penetrasi dilancarkan.
[b]5. Belajar bahasa dalam bercinta[/b]
Wanita menyukai seks sama seperti halnya pria. Cobalah berkomunikasi secara verbal dan nonverbal dengan bertanya hal apa saja yang ia inginkan dalam bercinta? Cinta lahir bukan dari sifat egois salah satu pasangan. Tapi, kenyamanan dari kedua pihak. Nah sudah puaskah pasangan Anda ?
Jika Anda bertanya seperti, bisa saja sang pujaan hati berbohong. Namun, dengan melihat bahasa nonverbalnya, Anda tidak akan tertipu lagi. Jika tidak terlalu yakin dengan naluri, ada baiknya jika Anda mengenal terlebih dahulu bahasa tubuhnya. Berikut ini adalah beberapa bahasa tubuh wanita ketika sedang bercinta yang perlu Anda perhatikan:
[b]1. Napas cepat[/b]
Saat pasangan orgasme, organ-organ internal dan otot-otot menuntut lebih banyak oksigen. Akibatnya, ia bernapas dengan cepat. Anda juga bisa merasakan degup jantungnya yang berdetak cepat. Ini merupakan sinyal bahwa ia terangsang. Namun, jika ia bernapas normal, kemungkinan besar ia hanya berpura-pura orgasme.
[b]2. Tubuh menggeliat[/b]
Jika ia menggeliat dan menggerakan tubuh, boleh jadi ia menikmati permainan "nakal" Anda. Tetapi jika ia berbaring lemas, tak ada salahnya dengan mengubah posisi Anda atau memulai dari pemanasan awal.
[b]3. Menyodorkan pinggul[/b]
Kondisi seperti ini boleh dikatakan sebagai pertanda Anda sudah "bermain" dengan benar. Artinya, setiap gerakannya sesuai dengan goyangan tubuh Anda. Perlu diketahui, kompak dalam bercinta bertujuan untuk menghasilkan orgasme dan klimaks. Jika ia tidak menyodorkan pinggulnya, cobalah mengubah posisi Anda dan lihat responsnya.
[b]4. Gerakan otot Miss "V"[/b]
Tak dapat dipungkiri, miss v adalah salah satu bagian pada wanita yang begitu sensitif. Dinding vagina adalah otot yang sangat kuat. Saat wanita orgasme, otot ini akan berkontraksi dan seakan berusaha mengunci mister "p" yang sedang bersarang di dalamnya. Sejatinya, Anda dapat merasakan dinding vagina menggelitik saat penetrasi dilancarkan.
[b]5. Belajar bahasa dalam bercinta[/b]
Wanita menyukai seks sama seperti halnya pria. Cobalah berkomunikasi secara verbal dan nonverbal dengan bertanya hal apa saja yang ia inginkan dalam bercinta? Cinta lahir bukan dari sifat egois salah satu pasangan. Tapi, kenyamanan dari kedua pihak. Nah sudah puaskah pasangan Anda ?
