[img(250px,205px)]http://lifestyle.okezone.com/photo/dt/content/2009/06/05/196/226489/zET37CROXI.jpg[/img]
Dampak buruk internet membuat kita ragu mengenalkannya pada si buah hati?
Jangan khawatir, dengan pengawasan yang baik, internet akan menjadi teman menyenangkan bagi si kecil.
Seiring dengan kemajuan teknologi, penggunaan internet semakin luas di kalangan masyarakat.
Banyak keluarga telah menggunakan jasa langganan internet sehingga di dalam rumah, anggota keluarga dapat mengakses internet dengan mudah.Internet dapat memberikan manfaat positif, juga dapat berdampak negatif.
Tak hanya orang dewasa, internet kini juga sudah populer di kalangan anak-anak. Banyak segi positif yang bisa didapat dari teknologi ini. Namun, di balik sisi positif dari internet, ternyata dapat berakibat buruk bila digunakan secara tidak bertanggung
jawab.
Banyak anak yang ketagihan atau kecanduan internet sehingga mereka betah berlama-lama di depan komputer. Karena itu lupa
akan kewajiban mereka yang lebih penting, misalnya untuk makan, mandi bahkan enggan untuk belajar.
Penyebab seorang anak begitu menyukai internet karena mereka mendapatkan suatu pengalaman baru dan mereka bisa mendapatkan kenyamanan. Atau mereka mendapat sesuatu dari dunia maya ini yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata
Di dunia maya, anak bisa menjadi orang lain yang diinginkan. Misalnya,seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah
berkenalan melalui [i]chating [/i]atau [i]e-mail[/i]. Dalam [i]game online[/i],mereka dapat membuat karakter mereka menjadi karakter yang cantik,kaya, atau hal lain yang mungkin berbeda dengan kehidupan nyata mereka.
Sebagai orang tua, kita harus tau apa yang harus dilakukan agar anak tidak kecanduan internet adalah dengan membatasi waktu yang digunakan untuk menggunakan internet. Biasanya jika sudah kecanduan, anak akan sulit dicegah. Yang penting lagi untuk dihindari adalah bahaya pornografi di internet yang bisa diakses dengan sangat mudah.
Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering
menjadi sasaran. Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik.
Sementara otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan yang akan memperintahkan tubuh untuk
melakukan sesuatu. Pada otak belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau flypada seseorang.
Seorang anak yang kecanduan internet akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah,tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan putaran biasa pada saat normal.
Perasaan berupa kecemasan pada anak biasanya akan hilang dengan kesibukan yang dilakukan, misalnya dengan bermain.
Demikian pula dengan internet, anak merasa bisa menghilangkan kecemasannya dengan mengakses berbagai situs, itu yang membuat anak bisa kecanduan internet.
Jika pengawasan tidak bisa dilakukan orang tua, untuk mencegah anak kecanduan internet dan terhindar dari pornografi adalah dengan menggunakan software khusus untuk anak.
Kecenderungan kecanduan internet meningkat pada anak-anak yang mempunyai problema emosional seperti depresi serta
menggunakan dunia fantasi dari internet untuk menghindari perasaan tidak senang atau situasi yang stres. Itu terjadi karena yang
bersangkutan memperoleh kesenangan, kenyamanan, dan keasyikan dari internet yang diaksesnya sehingga menghilangkan stimulus tak menyenangkan yang dihadapinya. Anak akan terus mengulanginya hingga kecanduan seperti halnya merokok.
Adiksi atau kecanduan pada internet dapat memengaruhi perkembangan Anak, terutama dalam segi mental. Kecenderungan berinternet pada anak biasanya didasari dengan problema kehidupan di kota besar yang menuntut ayah dan ibu bekerja,
angka perceraian yang meningkat sehingga krisis dari pola pengasuhan anak cenderung melemah sampai kurangnya perhatian.
Ada beberapa kasus gangguan psikiatrik yang sering ditemukan pada anak yang kecanduan internet, seperti kebingungan anak antara dunia nyata dan dunia maya, meniru kekerasan dan pembunuhan dalam (game) permainan, meniru tindakan pornografi dan pornoaksi, hingga kegagalan akademik sampai akhirnya menolak untuk sekolah.
Pencegahan yang seharusnya dilakukan orang tua, antara lain, berikan pemahaman kepada anak tentang untung-ruginya pemanfaatan internet. Buat kesepakatan mengenai waktu dan berapa lama mengakses internet.
Orang tua harus mengetahui situs dan jenis permainan yang diakses anak. Jika ada waktu luang, dampingi serta berinteraksi saat anak mengakses internet.Melarang anak sama sekali mengakses internet bukanlah solusi.
sep....seeeeep....ga usah ragu buat ngenalin internet sekalipun anak kita masih balita asal tau caranya, dan siap selalu dalam pengawasan ga ada salahnya kok.
anak2 ndith juga mulai kenal kompi dari umur setaon lo..
Dampak buruk internet membuat kita ragu mengenalkannya pada si buah hati?
Jangan khawatir, dengan pengawasan yang baik, internet akan menjadi teman menyenangkan bagi si kecil.
Seiring dengan kemajuan teknologi, penggunaan internet semakin luas di kalangan masyarakat.
Banyak keluarga telah menggunakan jasa langganan internet sehingga di dalam rumah, anggota keluarga dapat mengakses internet dengan mudah.Internet dapat memberikan manfaat positif, juga dapat berdampak negatif.
Tak hanya orang dewasa, internet kini juga sudah populer di kalangan anak-anak. Banyak segi positif yang bisa didapat dari teknologi ini. Namun, di balik sisi positif dari internet, ternyata dapat berakibat buruk bila digunakan secara tidak bertanggung
jawab.
Banyak anak yang ketagihan atau kecanduan internet sehingga mereka betah berlama-lama di depan komputer. Karena itu lupa
akan kewajiban mereka yang lebih penting, misalnya untuk makan, mandi bahkan enggan untuk belajar.
Penyebab seorang anak begitu menyukai internet karena mereka mendapatkan suatu pengalaman baru dan mereka bisa mendapatkan kenyamanan. Atau mereka mendapat sesuatu dari dunia maya ini yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata
Di dunia maya, anak bisa menjadi orang lain yang diinginkan. Misalnya,seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah
berkenalan melalui [i]chating [/i]atau [i]e-mail[/i]. Dalam [i]game online[/i],mereka dapat membuat karakter mereka menjadi karakter yang cantik,kaya, atau hal lain yang mungkin berbeda dengan kehidupan nyata mereka.
Sebagai orang tua, kita harus tau apa yang harus dilakukan agar anak tidak kecanduan internet adalah dengan membatasi waktu yang digunakan untuk menggunakan internet. Biasanya jika sudah kecanduan, anak akan sulit dicegah. Yang penting lagi untuk dihindari adalah bahaya pornografi di internet yang bisa diakses dengan sangat mudah.
Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering
menjadi sasaran. Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik.
Sementara otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan yang akan memperintahkan tubuh untuk
melakukan sesuatu. Pada otak belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau flypada seseorang.
Seorang anak yang kecanduan internet akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah,tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan putaran biasa pada saat normal.
Perasaan berupa kecemasan pada anak biasanya akan hilang dengan kesibukan yang dilakukan, misalnya dengan bermain.
Demikian pula dengan internet, anak merasa bisa menghilangkan kecemasannya dengan mengakses berbagai situs, itu yang membuat anak bisa kecanduan internet.
Jika pengawasan tidak bisa dilakukan orang tua, untuk mencegah anak kecanduan internet dan terhindar dari pornografi adalah dengan menggunakan software khusus untuk anak.
Kecenderungan kecanduan internet meningkat pada anak-anak yang mempunyai problema emosional seperti depresi serta
menggunakan dunia fantasi dari internet untuk menghindari perasaan tidak senang atau situasi yang stres. Itu terjadi karena yang
bersangkutan memperoleh kesenangan, kenyamanan, dan keasyikan dari internet yang diaksesnya sehingga menghilangkan stimulus tak menyenangkan yang dihadapinya. Anak akan terus mengulanginya hingga kecanduan seperti halnya merokok.
Adiksi atau kecanduan pada internet dapat memengaruhi perkembangan Anak, terutama dalam segi mental. Kecenderungan berinternet pada anak biasanya didasari dengan problema kehidupan di kota besar yang menuntut ayah dan ibu bekerja,
angka perceraian yang meningkat sehingga krisis dari pola pengasuhan anak cenderung melemah sampai kurangnya perhatian.
Ada beberapa kasus gangguan psikiatrik yang sering ditemukan pada anak yang kecanduan internet, seperti kebingungan anak antara dunia nyata dan dunia maya, meniru kekerasan dan pembunuhan dalam (game) permainan, meniru tindakan pornografi dan pornoaksi, hingga kegagalan akademik sampai akhirnya menolak untuk sekolah.
Pencegahan yang seharusnya dilakukan orang tua, antara lain, berikan pemahaman kepada anak tentang untung-ruginya pemanfaatan internet. Buat kesepakatan mengenai waktu dan berapa lama mengakses internet.
Orang tua harus mengetahui situs dan jenis permainan yang diakses anak. Jika ada waktu luang, dampingi serta berinteraksi saat anak mengakses internet.Melarang anak sama sekali mengakses internet bukanlah solusi.
sep....seeeeep....ga usah ragu buat ngenalin internet sekalipun anak kita masih balita asal tau caranya, dan siap selalu dalam pengawasan ga ada salahnya kok.
anak2 ndith juga mulai kenal kompi dari umur setaon lo..