[size=16]Kematian janin adalah kejadian yang tidak bisa
dihindarkan ketika ibu tanpa diketahui mengidap toksoplasmosis.
Penyakit yang diakibatkan oleh protozoa bersel tunggal Toksoplasma
gondii ini memang lebih banyak menyerang perempuan yang sedang hamil
muda. Meskipun sebenarnya siapa saja (lelaki ataupun perempuan),
terutama yang sistem kekebalam tubuhnya sedang tidak prima, dapat
terkena infeksi ini.
[b]Mudah Menular
[/b]
Diagnosa penyakit ini dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium
Penularan terjadi melalui perpindahan telur toksoplasma yang terkandung
dalam air dan tanah. Hewan, seperti; burung, kucing, ******, adalah
pembawa parasit toksoplasma.
Hewan ini terinfeksi ketika telur toksoplasma masuk ke dalam usus dan
berkembang menjadi parasit. Di dalam usus, parasit akan berkembang biak
dengan mengeluarkan jutaan telur yang akan dikeluarkan bersamaan dengan
kotoran hewan. Setelah berada di tanah atau air, toksoplasma dapat
bertahan selama setahun.
Karena itulah telur-telur toksoplasma mudah mencemari bahan pangan,
baik hewan ternak, buah-buahan dan sayuran yang terkena air yang telah
terkontaminasi. Oleh karena itu memakan daging yang tidak di masak
dengan baik akan memberi kesempatan pada parasit toksoplasma untuk
masuk dalam tubuh dalam keadaan hidup.
[b]Penularan pada ibu hamil[/b]
Toksoplasmosis pada manusia, tidak ditularkan dari manusia ke manusia
lain. Tetapi, melalui plasenta dari ibu ke janin yang dikandungnya.
Jika hal ini terjadi pada trisemester pertama dan kedua. maka dapat
Pasalnya, jika infeksi terjadi pada janin berusia kurang dari 6 bulan
maka akan mengakibatkan neonatal congenital toxoplasmosis (gangguan
pada sistem saraf pusat), dan yang lebih parah adalah keguguran.
Pemeriksaan dan pengobatan secara dini, harus dilakukan agar risiko
penularan pada janin minimal. Dalam kondisi stabil, manusia memiliki
resistens (kebal) terhadap infeksi toksoplasma. Walaupun terinfeksi
(kuman masuk ke dalam tubuh), tidak segera menimbulkan gejala penyakit.
Namun, pada ibu hamil berdampak signifikan, seperti mengakibatkan
abortus (keguguran), atau cacat pada janin.
Indikasi infeksi pada bayi dapat diketahui melalui pemeriksaan
ultrasonografi (USG) yang memperlihatkan adanya cairan berlebihan pada
perut (asites), pengapuran pada otak, serta pelebaran saluran cairan
otak (ventrikel).
[/size]
dihindarkan ketika ibu tanpa diketahui mengidap toksoplasmosis.
Penyakit yang diakibatkan oleh protozoa bersel tunggal Toksoplasma
gondii ini memang lebih banyak menyerang perempuan yang sedang hamil
muda. Meskipun sebenarnya siapa saja (lelaki ataupun perempuan),
terutama yang sistem kekebalam tubuhnya sedang tidak prima, dapat
terkena infeksi ini.
[b]Mudah Menular
[/b]
Diagnosa penyakit ini dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium
Penularan terjadi melalui perpindahan telur toksoplasma yang terkandung
dalam air dan tanah. Hewan, seperti; burung, kucing, ******, adalah
pembawa parasit toksoplasma.
Hewan ini terinfeksi ketika telur toksoplasma masuk ke dalam usus dan
berkembang menjadi parasit. Di dalam usus, parasit akan berkembang biak
dengan mengeluarkan jutaan telur yang akan dikeluarkan bersamaan dengan
kotoran hewan. Setelah berada di tanah atau air, toksoplasma dapat
bertahan selama setahun.
Karena itulah telur-telur toksoplasma mudah mencemari bahan pangan,
baik hewan ternak, buah-buahan dan sayuran yang terkena air yang telah
terkontaminasi. Oleh karena itu memakan daging yang tidak di masak
dengan baik akan memberi kesempatan pada parasit toksoplasma untuk
masuk dalam tubuh dalam keadaan hidup.
[b]Penularan pada ibu hamil[/b]
Toksoplasmosis pada manusia, tidak ditularkan dari manusia ke manusia
lain. Tetapi, melalui plasenta dari ibu ke janin yang dikandungnya.
Jika hal ini terjadi pada trisemester pertama dan kedua. maka dapat
Pasalnya, jika infeksi terjadi pada janin berusia kurang dari 6 bulan
maka akan mengakibatkan neonatal congenital toxoplasmosis (gangguan
pada sistem saraf pusat), dan yang lebih parah adalah keguguran.
Pemeriksaan dan pengobatan secara dini, harus dilakukan agar risiko
penularan pada janin minimal. Dalam kondisi stabil, manusia memiliki
resistens (kebal) terhadap infeksi toksoplasma. Walaupun terinfeksi
(kuman masuk ke dalam tubuh), tidak segera menimbulkan gejala penyakit.
Namun, pada ibu hamil berdampak signifikan, seperti mengakibatkan
abortus (keguguran), atau cacat pada janin.
Indikasi infeksi pada bayi dapat diketahui melalui pemeriksaan
ultrasonografi (USG) yang memperlihatkan adanya cairan berlebihan pada
perut (asites), pengapuran pada otak, serta pelebaran saluran cairan
otak (ventrikel).
[/size]