"Dia punya gelang cantik, aku tidak punya. Rumahnya juga bagus walau tiLalu, bagaimana agar kita bisa segera melepaskan diri dari rasa iri? Gampang saja, tinggal ubah fokus kita. dak terlalu besar. Hmm, belum lagi lesung pipitnya itu, membuatnya tampak makin manis saja. Pantas saja, dia bisa mendapat suami yang ganteng..."
pasti pernah dunk denger komentar yang kek gtu?? yupz..itu namanya ngiri !!
Iri merenggut sukacita dan kepuasan kita terhadap keadaan kita. Bahkan, ada yang mengklaim bahwa rasa iri mampu membusukkan tulang (simbol kekuatan) seseorang.
Setiap orang pasti pernah merasa iri dengan orang lain. Namun, tidak setiap orang menetap dalam rasa iri tersebut. Itulah yang membedakan orang yang mudah puas dengan orang yang tidak pernah puas.
Lalu, bagaimana agar kita bisa segera melepaskan diri dari rasa iri? Gampang saja, tinggal ubah fokus kita.
Mulailah menghitung hal-hal positif yang kita miliki, dan mulailah mensyukurinya. Jangan terus fokus pada hal-hal negatif atau kelemahan-kelemahan yang kita miliki.
Mungkin hidung kita tak semancung teman kita, namun kita ternyata memiliki mata yang indah dan berbinar. Atau, setidaknya kita harus bersyukur karena dengan hidung 'pas-pasan' itu kita masih bisa menghirup udara dengan bebas.
Di samping berfokus pada apa yang kita miliki, kita juga harus melihat 'ke bawah' daripada ke atas. Maksudnya, pandanglah orang-orang yang memiliki keterbatasan, misal orang-orang kurang mampu dan orang-orang cacat.
Tanpa bermaksud merendahkan mereka, kita bisa belajar bersyukur atas apa yang kita miliki jika kita memandang pada 'si miskin' ketimbang 'si populer'.
Sadarilah juga bahwa tiap orang berbeda.
Nobody's perfect!
Secantik-cantiknya seseorang, ia pasti memiliki kekurangan juga. Sekaya-kayanya seseorang, pasti ada hal yang membuatnya susah juga.
Jadi berhentilah iri! Sebaliknya, syukurilah keberadaan kita. Terimalah diri Anda agar Anda bisa tampil bahagia, karena ekspresi iri dan bahagia tidak dapat berjalan beriringan
pasti pernah dunk denger komentar yang kek gtu?? yupz..itu namanya ngiri !!
Iri merenggut sukacita dan kepuasan kita terhadap keadaan kita. Bahkan, ada yang mengklaim bahwa rasa iri mampu membusukkan tulang (simbol kekuatan) seseorang.
Setiap orang pasti pernah merasa iri dengan orang lain. Namun, tidak setiap orang menetap dalam rasa iri tersebut. Itulah yang membedakan orang yang mudah puas dengan orang yang tidak pernah puas.
Lalu, bagaimana agar kita bisa segera melepaskan diri dari rasa iri? Gampang saja, tinggal ubah fokus kita.
Mulailah menghitung hal-hal positif yang kita miliki, dan mulailah mensyukurinya. Jangan terus fokus pada hal-hal negatif atau kelemahan-kelemahan yang kita miliki.
Mungkin hidung kita tak semancung teman kita, namun kita ternyata memiliki mata yang indah dan berbinar. Atau, setidaknya kita harus bersyukur karena dengan hidung 'pas-pasan' itu kita masih bisa menghirup udara dengan bebas.
Di samping berfokus pada apa yang kita miliki, kita juga harus melihat 'ke bawah' daripada ke atas. Maksudnya, pandanglah orang-orang yang memiliki keterbatasan, misal orang-orang kurang mampu dan orang-orang cacat.
Tanpa bermaksud merendahkan mereka, kita bisa belajar bersyukur atas apa yang kita miliki jika kita memandang pada 'si miskin' ketimbang 'si populer'.
Sadarilah juga bahwa tiap orang berbeda.
Nobody's perfect!
Secantik-cantiknya seseorang, ia pasti memiliki kekurangan juga. Sekaya-kayanya seseorang, pasti ada hal yang membuatnya susah juga.
Jadi berhentilah iri! Sebaliknya, syukurilah keberadaan kita. Terimalah diri Anda agar Anda bisa tampil bahagia, karena ekspresi iri dan bahagia tidak dapat berjalan beriringan